JAKARTA, Jatengnews.id –Pemerintah Kabupaten Brebes sukses menggelar Pentas Duta Seni di Anjungan Jawa Tengah, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, pada Minggu (13/7/2025).
Adapun, acara ini menampilkan pertunjukan kolosal Sendratari dan Musik (Sendra Tasik) berjudul “Ki Gede Muniba” yang dibawakan oleh Sanggar Seni Srong dari Brebes.
Baca juga : Pemprov Jateng Promosikan Seni dan Wisata di TMII Jakarta
Pertunjukan ini mengangkat kisah rakyat tentang Ki Gede Muniba, tokoh legendaris yang dipercaya sebagai pendiri Desa Dumeling di Kecamatan Wanasari, Brebes. Dalam cerita, Muniba adalah seorang pelarian dari Jepara yang menetap di Brebes dan membangun desa hingga menjadi makmur. Ia juga dikenal karena keberaniannya mengalahkan dua ular berkepala kerbau, Lembudana dan Lembudini, yang mengancam anak-anak desa.
Pagelaran ini disambut antusias para penonton, termasuk Bupati Brebes Hj Paramitha Widya Kusuma SE MM, Wakil Bupati Wurja SE, jajaran Forkopimda, Ketua DPRD Moh Taufiq SSn, para pejabat OPD dan undangan lainnya serta masyarakat Brebes yang merantau di Jabotabek. Tampak juga sejumlah wisatawan asing terlihat menikmati sajian budaya khas Brebes tersebut.
“Pentas ini sangat keren dan seru. Saya baru tahu cerita rakyat tentang Dumeling yang ternyata begitu luar biasa. Ini penting untuk mengenalkan sejarah dan budaya lokal kepada masyarakat luas,” ungkap Bupati Brebes dalam wawancara dengan Humas TV.
Ia juga berharap ke depan Kabupaten Brebes bisa memiliki gedung kesenian sendiri sebagai wadah kreatif para seniman lokal.
Sementara itu, Kepala Badan Penghubung Provinsi Jawa Tengah Sarido SSTP, MSi menyatakan dukungan penuh terhadap komitmen Pemkab Brebes dalam melestarikan budaya daerah.
“Kami sangat mengapresiasi kehadiran lengkap jajaran Pemkab Brebes. Ini menunjukkan keseriusan menjaga eksistensi budaya lokal. Terlebih para pelaku seni ini dari generasi muda, menandakan estafet budaya kita tetap terjaga,” ujarnya.
Ketua DPRD Kabupaten Brebes, Mokhammad Taufiq SSn yang juga berasal dari Desa Dumeling, menambahkan bahwa kisah Ki Gede Muniba sangat layak diangkat, karena mengandung pesan moral yang kuat.
“Pagelaran ini luar biasa. Selain menampilkan seni, juga menyampaikan pesan sejarah yang dalam. Saya harap tahun depan ada cerita rakyat lain dari kecamatan lain yang bisa diangkat,” ujarnya sambil mendorong realisasi pembangunan gedung kesenian di Brebes.
Baca juga : Buruh, PKL, Supir Difabel dan Masyarakat Kurang Mampu Dapat Mudik Gratis Dari Bank Jateng
Acara ini menjadi bukti bahwa kesenian tradisional tetap bisa tampil memikat, modern, dan relevan, asal dikemas dengan cerdas dan didukung penuh oleh pemerintah serta masyarakat. (03)