KENDAL, Jatengnews.id – Sebanyak 280 mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang, termasuk 10 mahasiswa titipan dari UIN Saizu Purwokerto, resmi diserahkan kepada Pemerintah Kecamatan Patebon, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, pada Kamis (17/7/2025).
Apel penyerahan mahasiswa KKN berlangsung di halaman Kantor Kecamatan Patebon dan dihadiri jajaran Muspika, termasuk Camat Patebon, Danramil, Kapolsek, Sekretaris Camat, Babinsa, dan Bhabinkamtibmas.
Baca juga : KKN UIN Walisongo Ajak Siswa SDN 2 Tegalarum Ciptakan Sekolah Aman lewat Sosialisasi Anti-Bullying
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) UIN Walisongo menegaskan bahwa KKN menjadi momen penting bagi mahasiswa untuk mengaplikasikan teori yang selama ini mereka pelajari di ruang kuliah.
“Selama ini mereka belajar teori. Hari ini adalah momentum untuk terjun langsung ke masyarakat dan mengabdi,” ujarnya dikutip dari laman resmi UIN Walisongo Semarang, Jumat (18/07/2025).
Ia juga meminta dukungan penuh dari pemerintah kecamatan dan desa untuk membimbing para mahasiswa selama masa pengabdian.
“Kami mohon Camat, Danramil, Kapolsek, dan seluruh perangkat desa dapat membimbing dan mendampingi mereka,” tambahnya.
Camat Patebon Abdul Mufid menyambut baik kehadiran mahasiswa KKN dan menekankan pentingnya kolaborasi untuk menyelesaikan berbagai persoalan sosial di wilayahnya.
“Kami menerima dengan tangan terbuka. Kami berharap mahasiswa dapat bersinergi dalam menangani isu-isu penting seperti stunting, kesehatan masyarakat, pendidikan, hingga pemberdayaan UMKM,” ujar Camat.
Ia menambahkan bahwa kehadiran mahasiswa KKN diharapkan mampu memberikan kontribusi nyata melalui kerja sama langsung dengan perangkat desa.
“Kami butuh keterlibatan aktif adik-adik mahasiswa agar program-program ini benar-benar berdampak dan dirasakan masyarakat,” imbuhnya.
Baca juga : Mahasiswa KKN UIN Walisongo Ajak UMKM Melek Digital Melalui Media Sosial
Kegiatan KKN UIN Walisongo di Kecamatan Patebon dijadwalkan berlangsung selama 40 hari. Mahasiswa akan tersebar di seluruh desa di wilayah tersebut dengan program-program pemberdayaan masyarakat berbasis potensi lokal dan pendekatan moderasi beragama. (03)