28.4 C
Semarang
, 22 Juli 2025
spot_img

Sedekah Laut Mangunharjo Didorong Jadi Agenda Wisata Budaya Semarang

Tradisi sedekah laut yang diselenggarakan setiap bulan Suro ini menjadi bentuk rasa syukur nelayan atas rezeki dari laut

SEMARANG, Jatengnews.id – Tradisi sedekah laut yang rutin digelar nelayan Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Tugu, Kota Semarang, mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang.

Wakil Wali Kota Semarang, Iswar Aminuddin, menilai kegiatan ini tak hanya sarat nilai budaya, tapi juga memiliki potensi besar sebagai daya tarik wisata.

“Ini bukan sekadar tradisi tahunan, tapi juga simbol kebersamaan, pelestarian budaya, dan kepedulian terhadap lingkungan laut. Harus kita jaga bersama,” ujar Iswar usai membuka acara Selasa (22/7/2025).

Baca juga: Sedekah Laut Mangunharjo, Doa, Harapan, dan Ancaman Abrasi di Pesisir Semarang

Tradisi sedekah laut yang diselenggarakan setiap bulan Suro ini menjadi bentuk rasa syukur nelayan atas rezeki dari laut. Selain itu, momen ini juga menjadi ajang refleksi terhadap pentingnya menjaga laut sebagai sumber kehidupan masyarakat pesisir.

“Ada semangat gotong royong dan nguri-uri budaya yang luar biasa di sini. Mangunharjo bisa jadi role model untuk desa nelayan berbasis budaya,” lanjut Iswar.

Ia juga menekankan bahwa kegiatan ini tak boleh berhenti hanya sebagai tradisi lokal. Menurutnya, sedekah laut bisa dikembangkan sebagai agenda budaya yang melibatkan masyarakat lebih luas, termasuk dari wilayah pesisir lain di Jawa Tengah.

“Harapannya, tradisi ini bisa masuk dalam kalender pariwisata Kota Semarang, bahkan menjadi agenda tahunan berskala provinsi. Potensinya sangat besar kalau dikelola serius,” tegasnya.

Iswar melihat Mangunharjo memiliki peluang besar untuk dikembangkan sebagai kawasan wisata budaya berbasis komunitas nelayan. Aktivitas masyarakat di sektor perikanan dinilai bisa dikemas menjadi atraksi wisata yang unik dan edukatif.

“Kita bisa branding Mangunharjo sebagai kelurahan nelayan dengan identitas kuat. Di luar hasil tangkapan ikan, ada nilai wisata dari tradisi, kuliner, hingga kearifan lokal yang bisa diangkat,” tuturnya.

Baca juga: Wali Kota Semarang Agustina Apresiasi Sedekah Laut Tambaklorok

Ia mencontohkan, seperti halnya sawah yang kini dikembangkan menjadi desa wisata pertanian, sektor kelautan pun bisa menghasilkan nilai tambah melalui pendekatan wisata.

Pemkot Semarang, menurut Iswar, akan terus mendukung kegiatan masyarakat yang berbasis nilai-nilai lokal. Pemerintah siap memfasilitasi dan mengkolaborasikan program tradisi budaya dengan arah pembangunan kota, termasuk dalam pengembangan ekowisata dan wisata berbasis masyarakat.

“Apapun aktivitas warga, selama bertujuan untuk kebaikan dan kesejahteraan bersama, pemerintah pasti hadir untuk mendukung,” pungkasnya.(02)

Berita Terkait

BERITA TERBARU

- Advertisement -spot_img

BERITA PILIHAN