26.4 C
Semarang
, 30 Juli 2025
spot_img

Kolaborasi Berbuah Hasil, Kemiskinan Jateng Terus Menurun

Penurunan itu merupakan hasil dari berbagai program terpadu lintas sektor yang dijalankan Pemprov Jawa Tengah, di bawah kepemimpinan Gubernur Ahmad Luthfi.

SEMARANG, Jatengnews.id  — Pemprov Jateng mencatat keberhasilan signifikan dalam upaya menekan angka kemiskinan. Berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat kemiskinan di Jateng pada Maret 2025 turun menjadi 9,48%, menurun dibandingkan 9,58% pada September 2024.

Penurunan itu merupakan hasil dari berbagai program terpadu lintas sektor yang dijalankan Pemprov Jawa Tengah, di bawah kepemimpinan Gubernur Ahmad Luthfi. Artinya, keberhasilan tersebut tidak lepas dari sinergi antarinstansi, mulai dari pusat hingga pemerintah kabupaten/ kota.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah, Endang Tri Wahyuningsih mengatakan, penurunan itu bentuk nyata dari keberhasilan program-program yang dilaksanakan secara kolaboratif.

Baca juga: Pemprov Gandeng Baznas Jateng Upayakan Pengentasan Kemiskinan

“Ini tidak bisa bekerja secara sektoral. Harus satu data, satu arah,” ujarnya, Senin (28/7/2025).

Ditambahkan, beberapa faktor pendorong penurunan angka kemiskinan adalah pertumbuhan ekonomi Jateng pada Triwulan I 2025 yang mencapai 1,8%, menjadikannya provinsi dengan pertumbuhan tertinggi kedua secara nasional, setelah Maluku Utara.

Kontribusi terbesar terhadap perekonomian Jateng berasal dari sektor industri dan sektor pertanian, yang pada triwulan I menyumbang pertumbuhan signifikan, juga menjadi pilar penting dalam menggerakkan ekonomi daerah.

“Fokus Bapak Gubernur Luthfi pada ketahanan pangan, terbukti berdampak positif terhadap pengendalian inflasi dan penurunan kemiskinan. Produksi padi pada triwulan I 2025 mencapai 2,94 juta ton gabah kering giling, naik signifikan dibandingkan periode sebelumnya 2,55 juta ton gabah kering giling,” jelasnya.

Penurunan kemiskinan juga tidak lepas dari peningkatan investasi. Pemerintah mendorong pertumbuhan melalui pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Batang dan Kawasan Industri Kendal, yang mulai menunjukkan hasil melalui penyerapan tenaga kerja, dan peningkatan kegiatan ekspor-impor.

“Investasi juga memberikan kontribusi terhadap penurunan kemiskinan,” tuturnya.

Ditambahkan, Pemprov Jateng kini mengandalkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional yang terintegrasi dengan Nomor Induk Kependudukan (NIK), guna memastikan setiap program penanggulangan kemiskinan lebih tepat sasaran.

Baca juga: Program Magang Jepang 2024, Solusi Pemprov Jateng untuk Pengangguran dan Kemiskinan

“Harus dilakukan update data agar lebih akurat dan responsif. Komitmen semua pihak dari gubernur, wakil gubernur, sekda hingga bupati/wali kota telah ditunjukkan lewat sinergi yang konkret di lapangan,” imbuhnya.

Dengan kombinasi pertumbuhan ekonomi yang stabil, sinergi lintas sektor, dan basis data yang semakin baik, Pemprov Jateng optimistis dapat terus menurunkan angka kemiskinan, termasuk kemiskinan ekstrem.

“Pemberdayaan masyarakat adalah kunci. Bantuan harus tepat sasaran dan berkelanjutan. Sinergi dan transparansi data, adalah landasan menuju Jateng yang lebih sejahtera,” pungkasnya.(02)

Berita Terkait

BERITA TERBARU

- Advertisement -spot_img

BERITA PILIHAN