31.8 C
Semarang
, 18 Agustus 2025
spot_img

HUT Ke-80 RI, Ahmad Luthfi: Nyawa Indonesia dan Jawa Tengah itu Persatuan, Gotong Royong, dan Tepa Selira

Luthfi menekankan pentingnya menjaga soliditas antarwilayah.

SEMARANG, Jatengnews.id  – “Jawa Tengah ini adalah miniatur Indonesia. Nyawanya adalah persatuan dan kesatuan, gotong royong, serta tepa selira,” ujar Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi usai memimpin Upacara Peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia di Lapangan Pancasila, Simpang Lima, Kota Semarang, Minggu (17/8/2025).

Dalam upacara yang dihadiri Forkopimda, pelajar, santri, dan para veteran itu, Luthfi menekankan pentingnya menjaga soliditas antarwilayah.

Baca juga: Peringatan HUT Ke-80 RI, Gubernur : Jawa Tengah Adalah Miniatur Indonesia

“Kita ini berbeda-beda dari berbagai aspek, tetapi tetap satu. Tidak boleh memaksakan kehendak,” katanya menegaskan.

Dengan mengangkat tema nasional Bersatu, Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju, Luthfi menjelaskan bahwa langkah pertama yang harus dilakukan masyarakat Jawa Tengah adalah membangun konsolidasi kuat di antara 35 kabupaten/kota. “Kalau sudah aman dan tertib, maka ekonomi pun bisa tumbuh,” jelasnya.

Lebih jauh, Ahmad Luthfi menyinggung soal kedaulatan yang menurutnya sangat penting di Jawa Tengah, khususnya dalam hal pangan dan ekonomi. Ia menekankan bahwa basis ekonomi terletak di desa.

“Dari desa kota digerakkan, dari kota kita perkuat. Maka desa dan kota menjadi satu kekuatan. Dari situlah Provinsi Jawa Tengah bisa menjadi kuat,” kata Luthfi.

Ia menyebut tujuan besar dari semua itu adalah Jawa Tengah Maju Berkelanjutan menuju Indonesia Emas 2045. “Peringatan kemerdekaan harus menjadi momen kegembiraan bersama. Semuanya harus bergembira karena kita merdeka,” ujarnya.

Baca juga: HUT ke 80 RI, Gubernur Upacara di Semarang, Wagub di Pati

Sementara itu, salah satu veteran yang hadir, Bambang Pitono, menekankan pentingnya semangat persatuan dan penghormatan terhadap perjuangan para pahlawan.

“Semangat juang 45 itu harus tetap ada di dada anak-anak muda. Dasarnya adalah UUD 1945 dan Pancasila. Tidak perlu ribut-ribut, yang penting kompak,” ucapnya penuh semangat.

Ia juga mengapresiasi kemajuan pembangunan dan toleransi antarumat beragama yang terus terjaga. “Kita sudah merdeka. Jangan nodai demokrasi yang berjalan baik ini. Sekali merdeka tetap merdeka!” tegasnya.(02)

Berita Terkait

BERITA TERBARU

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

BERITA PILIHAN