DEMAK, Jatengnews.id – Pemerintah Kabupaten Demak terus menaruh perhatian serius terhadap isu kemiskinan yang masih menjadi tantangan besar pembangunan daerah.
Hal ini ditegaskan Bupati Demak, Eisti’anah, saat membuka Rapat Koordinasi Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Kabupaten Demak di Aula Bapperida.
Baca juga : 41 Ribu Peserta JKN di Demak Dinonaktifkan, Warga Miskin Terancam Tak Bisa Berobat
Dalam arahannya, Bupati menegaskan bahwa penanggulangan kemiskinan tidak bisa dilakukan secara parsial, melainkan harus terintegrasi.
“Pengentasan kemiskinan harus menjadi tanggung jawab bersama. Tidak bisa berjalan sendiri-sendiri, melainkan harus dilaksanakan secara keroyokan dan terintegrasi,” tegasnya, Kamis (21/8/2025).
Eisti’anah menyampaikan lima strategi utama pengentasan kemiskinan, yakni: Memperkuat koordinasi lintas sektor, agar tidak ada program yang tumpang tindih; Mendorong program inovatif sesuai karakteristik daerah, dengan menyeimbangkan bantuan sosial dan pemberdayaan masyarakat; Memperbarui data kemiskinan, melalui validasi dan pemutakhiran DTKS agar intervensi tepat sasaran; Kolaborasi multipihak, melibatkan dunia usaha, perguruan tinggi, dan masyarakat sipil; Monitoring dan evaluasi berkala, dengan indikator jelas dan koreksi program yang tidak efektif.
Wakil Bupati Demak, Muhammad Badruddin, menambahkan bahwa rapat koordinasi ini untuk memperkuat komitmen sekaligus merumuskan langkah strategis ke depan. Ia mengapresiasi kerja bersama semua pihak sehingga angka kemiskinan ekstrem di Kabupaten Demak berhasil turun menjadi 1,22%, lebih rendah dibanding tahun sebelumnya.
Meski demikian, tantangan masih besar. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024, tingkat kemiskinan di Demak masih berada pada angka 11,89% atau setara 142.910 jiwa. Angka ini lebih tinggi dibanding rata-rata Jawa Tengah sebesar 9,48%, dan nasional 8,47%.
“Tren kemiskinan memang menurun dalam sepuluh tahun terakhir, tetapi kita tidak boleh lengah. Penguatan basis data, integrasi lintas sektor, serta pelibatan CSR dari dunia usaha menjadi kunci percepatan pengentasan kemiskinan,” ujar Badruddin.
Baca juga : Kabupaten Demak Dapat Jatah 2.500 Ton Beras bagi Warga Miskin
Pemkab Demak berharap, dengan strategi terpadu dan kolaborasi multipihak ini, kedepannya angka kemiskinan dapat terus ditekan agar sejajar dengan capaian provinsi dan nasional. (03)