SEMARANG, Jatengnews.id – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berhasil meraih penghargaan dari Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) RI.
Pencapaian ini mendapat apresiasi langsung dari Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah, Mohammad Saleh.
Penghargaan ini diberikan karena Jawa Tengah dinilai sebagai provinsi terbaik peringkat I secara nasional dalam pelaksanaan program penyediaan perumahan.
Baca juga : Konsistensi Jateng Raih Penghargaan Provinsi Layak Anak Tuai Apresiasi dari Mohammad Saleh
Menurut Saleh, capaian ini merupakan hasil nyata dari komitmen dan keseriusan Pemprov Jateng dalam memperhatikan kebutuhan dasar masyarakat, khususnya di sektor perumahan.
“Kami mengapresiasi kinerja Pemprov Jateng yang telah mengalokasikan anggaran besar untuk sektor perumahan. Ini menjadi bukti nyata keberpihakan pemerintah terhadap masyarakat, terutama mereka yang tinggal di rumah tidak layak huni,” ujar dia.
Diketahui, Jateng menempati posisi teratas karena telah mengalokasikan anggaran untuk penyediaan 17.510 unit rumah pada tahun 2025. Jumlah ini jauh melampaui Provinsi Aceh di peringkat kedua dengan 3.114 unit, dan Jawa Timur ketiga dengan 2.110 unit.
Mohammad Saleh juga mendorong Pemprov Jateng agar terus mengakselerasi realisasi program renovasi rumah tidak layak huni. Menurutnya, percepatan pelaksanaan sangat penting agar manfaat program dapat segera dirasakan oleh masyarakat.

“Program ini sangat bagus karena secara langsung menyentuh kebutuhan dasar masyarakat miskin. Rumah layak huni adalah hak setiap warga, dan ini adalah bentuk kehadiran negara di tengah rakyat,” ungkap Ketua DPD Golkar Jateng tersebut.
Ia pun berharap penghargaan ini bisa menjadi motivasi bagi seluruh elemen pemerintah daerah untuk terus meningkatkan pelayanan publik, khususnya di bidang pemenuhan kebutuhan papan masyarakat berpenghasilan rendah.
“Kami dan teman-teman di DPRD lainnya akan terus mengawal realisasi program renovasi RTLH ini. Program ini sangat penting karena rumah adalah kebutuhan dasar manusia, dan banyak masyarakat kita yang rumahnya belum layak,” ungkap Saleh.
Diketahui penghargaan tersebut diserahkan Menteri PKP Maruarar Sirait, kepada Gubernur Jateng Ahmad Luthfi, saat Peringatan Hari Perumahan Nasional (Hapernas) 2025, di Wisma Mandiri II, Jakarta Pusat, Senin (25/8/2025).
Ahmad Luthfi mengatakan, penghargaan yang diterima ini menjadi motivasi untuk Pemprov Jateng, bupati dan wali kota, dinas-dinas, dan stakeholder terkait, untuk memberikan pelayanan dalam penyediaan perumahan.
“Jawa Tengah mendapatkan nomor satu karena (program) perbaikan rumah layak huni bisa bikin sekitar 17 ribu (unit). Ini akan membantu sekali buat masyarakat kita yang miskin ekstrem,” katanya.
Dijelaskan, secara umum, kondisi perumahan di Jawa Tengah pada akhir 2024 terdapat sisa backlog sebanyak 1.332.968 unit. Terdiri atas backlog kelayakan sebanyak 1.022.113 unit dan backlog kepemilikan 310.855 unit.
Untuk itu, pada 2025, Pemprov Jateng mengalokasikan 17.510 unit rumah melalui APBD Provinsi. Terbagi atas 17.000 RTLH melalui Bantuan Keuangan kepada pemerintah desa, dan 510 unit pembangunan rumah baru melalui bantuan sosial.
Baca juga : Wakil Ketua DPRD Jateng Mohammad Saleh Dorong Pemberdayaan Pemuda Lewat Kartu Zilenial Jateng
“Kita sudah anggarkan. Ini kita lakukan kerja-kerja kolaboratif, tidak hanya Dinas Perakim, tetapi juga kita gandeng dinas-dinas lain, seperti tenaga kerja, sosial, dan lainnya,” ujarnya. (ADV)