29.5 C
Semarang
, 15 September 2025
spot_img

181 Sekolah di Demak Raih Predikat Adiwiyata

181 Sekolah di Demak meraih predikat Adiwiyata, menunjukkan kesadaran lingkungan yang semakin meningkat di Kabupaten Demak.

DEMAK, Jatengnews.id – Kesadaran sekolah di Kabupaten Demak dalam menerapkan program Adiwiyata terus menunjukkan peningkatan signifikan.

Hingga tahun ini, tercatat sebanyak 181 sekolah telah berhasil meraih predikat Adiwiyata pada berbagai tingkatan, mulai dari Kabupaten, Provinsi, Nasional, hingga Mandiri.

Plt. Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Demak, Sudarwanto, mengungkapkan rincian capaian tersebut. Sebanyak 140 sekolah menyandang predikat Adiwiyata tingkat Kabupaten, 24 sekolah tingkat Provinsi, 13 sekolah tingkat Nasional, dan 4 sekolah sudah berada pada level Mandiri.

Baca juga : DLH Demak Sebut Kematian Ikan di Sayung Terisolasi, Bukan Dampak Industri

“Ini menunjukkan tren positif. Semangat sekolah-sekolah di Demak untuk peduli lingkungan makin tinggi,” ujarnya, Senin (15/9/2025).

Lebih lanjut, Sudarwanto menjelaskan bahwa setiap sekolah yang telah memperoleh predikat Adiwiyata wajib memperbarui statusnya setiap empat tahun sekali. Jika tidak ada peningkatan atau pembaruan, maka status sekolah bisa diturunkan ke jenjang lebih rendah.

“Misalnya, sekolah berpredikat Nasional tapi tidak memperbarui, bisa turun ke tingkat Provinsi. Jadi harus ada peningkatan berkelanjutan, seperti sistem akreditasi,” jelasnya.

Ia menambahkan, keberhasilan sekolah dalam meraih predikat Adiwiyata juga menjadi salah satu indikator penting dalam penilaian Adipura, penghargaan nasional bagi kota bersih. Semakin banyak sekolah yang berstatus Adiwiyata, peluang Demak meraih Adipura semakin besar.

Dalam pelaksanaan penilaian, DLH melibatkan berbagai pihak, termasuk Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, hingga Kementerian Agama. Hal ini karena program Adiwiyata menyentuh aspek kesehatan, sosial, sekaligus pendidikan. Evaluasi dilakukan secara berjenjang sesuai level predikat.

“Yang dinilai bukan hanya kepala sekolah atau guru, tetapi semua stakeholder, termasuk siswa, komite, bahkan masyarakat sekitar. Semakin banyak yang terlibat, nilainya semakin tinggi,” terang Sudarwanto.

Selain itu, sekolah yang telah meraih predikat lebih tinggi juga diharapkan dapat menjadi mentor bagi sekolah lain.

“Kalau ada satu sekolah Mandiri, dia wajib membina minimal sepuluh sekolah tingkat Kabupaten agar bisa naik jenjang. Jadi ada sistem saling membina,” tambahnya.

Ke depan, DLH Demak berkomitmen mendorong sekolah-sekolah yang belum masuk program Adiwiyata Kabupaten agar segera diverifikasi.

Baca juga : Sampah Ilegal Brown Canyon, DLH Semarang Tegaskan Lokasi Masuk Demak

“Kami targetkan semua jenjang pendidikan ikut serta, mulai SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK, hingga MA. Dengan begitu, budaya peduli lingkungan semakin meluas di dunia pendidikan,” pungkasnya. (03)

Berita Terkait

BERITA TERBARU

- Advertisement -spot_img

BERITA PILIHAN