SEMARANG, Jatengnews.id – Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang mengukuhkan 5 guru besar baru sekaligus pada Rabu (17/9/2025) hari ini, di Auditorium 2 Kampus 3.
Pengukuhan ini menjadi momen penting dalam sejarah akademik UIN Walisongo, sekaligus meneguhkan komitmen universitas dalam melahirkan pemikiran transformatif di bidang pendidikan Islam.
Berikut 5 profil lengkap guru besar baru UIN Walisongo Semarang:
Baca juga: Guru Besar UIN Walisongo Tanggapi Soal Berhaji Harus Pakai Visa Haji
1. Prof. Dr. Moh. Nor Ichwan, M.Ag. – Guru Besar Metodologi Tafsir Al-Qur’an
Prof. Ichwan menyampaikan pidato pengukuhan berjudul “Metodologi Tafsir Kontekstual: Relevansi, Tantangan, dan Prospeknya.”
Ia menekankan perlunya pendekatan tafsir Al-Qur’an yang lebih responsif terhadap realitas sosial. Menurutnya, Al-Qur’an harus dipahami sebagai pedoman hidup, bukan sekadar teks statis.
2. Prof. Dr. H. Shodiq, M.Ag. – Guru Besar Evaluasi Pendidikan Islam
Pidato pengukuhannya berjudul “Reorientasi Paradigma Evaluasi Pendidikan Agama Islam: Evaluasi Ranah Afektif Berbasis Iman, Islam, dan Ihsan.”
Prof. Shodiq menyoroti perlunya perubahan sistem evaluasi PAI yang selama ini terlalu fokus pada aspek kognitif dan psikomotorik, sementara dimensi afektif—khususnya spiritualitas—sering terabaikan.
3. Prof. Dr. Ahmad Ismail, M.Ag., M.Hum. – Guru Besar Ilmu Linguistik Arab Modern
Dalam pidatonya berjudul “Paradigma Semantik sebagai Revolusi Konseptual dalam Hermeneutika Al-Qur’an,” Prof. Ismail menegaskan bahwa kajian Al-Qur’an harus dipahami sebagai living discourse yang terus berinteraksi dengan zaman.
Lahir di Cirebon, 8 Februari 1967, ia menempuh pendidikan pesantren sejak kecil hingga dewasa di Pesantren Buntet (Cirebon) dan Al-Anwar (Sarang). Pendidikan tinggi ditempuh di IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta hingga meraih doktor dengan konsentrasi tafsir semantik Al-Qur’an.
4. Prof. Dr. Muhammad Sulton, M.Ag. – Guru Besar Manajemen Dakwah
Sebagai akademisi Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Prof. Sulton berkontribusi besar dalam pengembangan ilmu dakwah, khususnya pada aspek manajerial.
Baca juga: Angkat Gagasan Hukuman Sebagai Humanisasi, Prof Dr Musthofa Dikukuhkan Guru Besar UIN Walisongo
Beliau aktif dalam penelitian, publikasi ilmiah, serta pembinaan mahasiswa. Dengan capaian ini, fakultas diharapkan semakin kuat mencetak sarjana muslim unggul, profesional, dan berdaya saing global.
5. Prof. Dr. Tholkhatul Khoifr, M.Ag. – Guru Besar Ushuludin
Berasal dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Prof. Khoifr dikenal konsisten dalam mengembangkan ilmu Ushuludin melalui pengajaran, penelitian, dan pengabdian.
Ia juga aktif mendorong pemikiran Islam moderat dan kontekstual, relevan dengan dinamika sosial politik di Indonesia.
Dengan pengukuhan lima guru besar baru ini, UIN Walisongo Semarang semakin memperluas kontribusinya dalam pengembangan ilmu pengetahuan, pendidikan Islam, dan peradaban. (01).