26.8 C
Semarang
, 18 September 2025
spot_img

Profil Lengkap Prof. Ahmad Ismail Guru Besar UIN Walisongo Semarang  

Prof. Dr. Ahmad Ismail dikukuhkan sebagai Guru Besar UIN Walisongo Semarang dalam bidang Ilmu Linguistik Arab Modern.

SEMARANG, Jatengnews.id – Prof. Dr. Ahmad Ismail, M.Ag., M.Hum.dikukuhkan sebagai Guru Besar bidang Ilmu Linguistik Arab Modern UIN Walisongo Semarang.  

Adapun, acara pengukuhan ini rencananya akan dilakukan di Auditorium 2 Kampus 3 pada Rabu pagi (17/9/2025). Pengukuhan ini menjadi momentum penting untuk memperkenalkan paradigma baru dalam kajian Al-Qur’an melalui pendekatan semantik.

Baca juga : Ipar adalah Maut, Begini Gagasan Prof Fauzi Guru Besar UIN Walisongo

Prof Ismail akan penyampaikan pidato pengukuhan yang berjudul “Paradigma Semantik sebagai Revolusi Konseptual dalam Hermeneutika Al-Qur’an”.
Ia menegaskan bahwa kajian Al-Qur’an perlu melampaui pemahaman leksikal dan gramatikal. Menurutnya, teks suci harus dipahami sebagai living discourse—wacana yang hidup—yang terus berinteraksi dengan perkembangan zaman dan pembaca.

Lahir di Cirebon pada 8 Februari 1967, Prof. Ahmad Ismail menempuh pendidikan pesantren sejak kecil hingga dewasa, termasuk di Pesantren Buntet Cirebon dan Al-Anwar Sarang. Ia kemudian melanjutkan studi di IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta hingga meraih gelar doktor dengan konsentrasi tafsir semantik Al-Qur’an.

Selain berkiprah sebagai akademisi, Prof. Ismail aktif memimpin organisasi, mengasuh pesantren, serta terlibat dalam dialog antaragama. Saat ini, ia menjabat sebagai Wakil Rektor II UIN Walisongo Semarang sekaligus PPID Utama universitas. Rekam jejaknya menunjukkan perpaduan antara intelektualitas, kepemimpinan, dan pengabdian sosial.

Baca juga : Guru Besar UIN Walisongo Tanggapi Soal Berhaji Harus Pakai Visa Haji

Di kancah internasional, gagasan Prof. Ismail telah mewarnai jurnal bereputasi seperti Cogent Arts & Humanities, Ijaz Arabi Journal of Arabic Learning, hingga Nazhruna: Jurnal Pendidikan Islam. Publikasinya membahas semantik Qur’ani, hermeneutika, hingga pendidikan Islam lintas negara. (03)

Berita Terkait

BERITA TERBARU

- Advertisement -spot_img

BERITA PILIHAN