28.2 C
Semarang
, 1 Oktober 2025
spot_img

UMKM Jateng Unjuk Gigi di Inacraft 2025, Nawal Yasin: Saatnya Produk Lokal Naik Kelas

Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Jawa Tengah, Nawal Arafah Yasin, menegaskan pentingnya pameran seperti Inacraft sebagai wadah pembuktian daya saing produk lokal.

JAKARTA, Jatengnews.id  – Paviliun Jawa Tengah kembali menjadi salah satu magnet di ajang kerajinan terbesar se-Asia Tenggara, Inacraft 2025, yang berlangsung pada 1–5 Oktober di Jakarta International Convention Center (JICC).

Tak hanya menampilkan kerajinan khas daerah, keikutsertaan kali ini juga menjadi momentum mendorong pelaku UMKM Jateng untuk naik kelas di kancah nasional maupun internasional.

Baca juga : UMKM Jateng Unjuk Gigi di Dekranasda Expo 2025 Balikpapan

Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Jawa Tengah, Nawal Arafah Yasin, menegaskan pentingnya pameran seperti Inacraft sebagai wadah pembuktian daya saing produk lokal.

“Produk kriya dan wastra Jawa Tengah sudah diakui kualitasnya. Sekarang saatnya kita dorong agar UMKM tak hanya bertahan, tapi juga tumbuh dan menembus pasar global,” ujar Nawal saat mengunjungi Paviliun Jateng, Rabu (1/10/2025).

Tahun ini, Paviliun Jateng menghadirkan 14 stan yang mewakili pelaku usaha dari 35 kabupaten/kota, menampilkan beragam produk seperti batik, tenun, pewarna alami, hingga ecoprint.

Menurut Nawal, Dekranasda telah menyiapkan tiga langkah strategis untuk mendorong pertumbuhan sektor kriya dan wastra, yakni inkubasi pelaku usaha, kurasi produk unggulan, serta sinergi dengan berbagai pihak seperti Bank Jateng dan Bank Indonesia.

Ia juga menyoroti pentingnya kolaborasi antar pelaku usaha sebagai strategi pertumbuhan bersama.

“UMKM besar bisa berperan sebagai lokomotif yang menarik UMKM kecil. Misalnya, mereka bantu suplai bahan baku dan produksi bisa dilakukan bersama,” jelas istri Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin ini.

Selain itu, Nawal menekankan pentingnya mengembangkan produk ready to wear yang lebih inovatif, terutama dengan menggabungkan unsur lokal seperti batik dan tenun dalam desain modern.

Baca juga: Jawa Tengah Dominasi Dekranas Award 2025, Nawal Yasin: Saatnya Pengrajin Naik Kelas

“Kita ingin desainer-desainer muda kita berani mengeksplorasi. Tantangan ke depan adalah menciptakan ready to wear yang bisa bersaing, bukan hanya untuk pasar lokal, tapi juga mancanegara,” imbuhnya.

Upaya Dekranasda sejalan dengan komitmen Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi dalam mengembangkan ekonomi kreatif. Pemprov Jateng terus menggulirkan program seperti pelatihan kompetensi, sertifikasi, perlindungan HKI, hingga peluncuran platform Zilenial Jateng, yang kini telah menjaring lebih dari 3.600 peserta muda pelaku ekonomi kreatif.(02)

Berita Terkait

BERITA TERBARU

- Advertisement -spot_img

BERITA PILIHAN