27.8 C
Semarang
, 4 Oktober 2025
spot_img

Turunkan Kasus TB, Gubernur Ahmad Luthfi Luncurkan Speling Melesat dan TB Express

Speling Melesat atau Spesialis Keliling Mendekatkan Layanan Kesehatan merupakan program prioritas Pemprov Jateng

SUKOHARJO, Jatengnews.id – Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi meluncurkan program Speling Melesat dan TB Express sebagai upaya percepatan penurunan kasus tuberkulosis (TB/TBC). Program ini juga mendukung target nasional quick win bidang kesehatan.

“Launching Speling Melesat dan TB Express tidak hanya dilakukan Dinas Kesehatan Provinsi, tetapi juga kabupaten/kota, rumah sakit pemerintah maupun swasta,” ujar Ahmad Luthfi dalam acara peluncuran di Grand Mercure Hotel, Solobaru, Sukoharjo, Jumat (3/10/2025).

Baca juga: Speling Pemprov Jateng Sambangi Warga Kragilan Lereng Gunung Merbabu

Speling Melesat atau Spesialis Keliling Mendekatkan Layanan Kesehatan merupakan program prioritas Pemprov Jateng yang menghadirkan dokter spesialis langsung ke desa.

Layanannya mencakup pemeriksaan ibu hamil, kanker serviks, tuberkulosis, kesehatan jiwa, hingga stunting. Program ini diintegrasikan dengan Cek Kesehatan Gratis (CKG) dari pemerintah pusat.

“Dokter spesialis kita turunkan ke desa-desa untuk pengecekan kesehatan gratis. Jika masyarakat sehat, produktivitas meningkat dan kesejahteraan ikut naik,” kata Ahmad Luthfi.

Berdasarkan data Dinkes Jateng per 30 September 2025, layanan CKG sudah menjangkau 8,7 juta jiwa, tertinggi nasional. Sementara Speling Melesat telah terlaksana di 560 desa dengan 62.169 warga terlayani.

Dalam program tersebut juga terdapat TB Express, yakni layanan skrining TB menggunakan X-Ray Portable Rapid Early Screening System. Program ini menargetkan penurunan kasus TB hingga 50% melalui sistem pelacakan, pengobatan, dan pemantauan berkelanjutan.

“Begitu ada yang terdeteksi lewat X-Ray portable, langsung dilakukan tracing, diobati, diawasi, dan dievaluasi sampai tuntas,” jelasnya.

Data Buku Saku Dinkes Jateng Triwulan II 2025 mencatat estimasi 107.488 kasus TB, dengan 63.398 kasus atau 58,98% telah ditemukan. Dari hasil Speling Melesat, tercatat 9.140 orang diskrining gejala, 1.847 dirontgen, 626 hasilnya sugestif, dan 525 orang ditindaklanjuti dengan Tes Cepat Molekuler (TCM).

Baca juga: Gubernur Jateng Tinjau Layanan Speling dan Serahkan Bankeu di Brebes

Sekjen Kementerian Kesehatan, Kunta Wibawa Dasa Nugraha, menegaskan bahwa Indonesia menempati posisi kedua kasus TB terbanyak di dunia.

“Targetnya tahun 2030 harus nol kasus TB. Karena itu, program seperti Speling Melesat dan CKG sangat penting untuk deteksi dini sekaligus mencegah penyebaran,” katanya.

Ia mengingatkan, penderita TB wajib mengonsumsi obat selama enam bulan penuh tanpa putus. Jika terlewat, pengobatan harus diulang dari awal dan berisiko menimbulkan resistensi obat.(02)

Berita Terkait

BERITA TERBARU

- Advertisement -spot_img

BERITA PILIHAN