SEMARANG, Jatengnews.id – Sebagai upaya memperkuat perannya dalam memperluas literasi keuangan dan manajemen risiko. PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) mengajak berbagai lapisan masyarakat mulai dari petani hingga key customer untuk memahami pentingnya perlindungan asuransi.
Adapun, program ini menjadi bagian dari risk management partnership sekaligus kontribusi nyata perusahaan dalam mendukung Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2025.
Baca juga : KKN UIN Walisongo Gelar Pelatihan Pemberdayaan UMKM di Kelurahan Panjang
Dani Anggorowati, Representative Manager Jasindo Semarang menjelaskan program literasi ini bertujuan memperluas pemahaman mengenai pengelolaan risiko dan pentingnya perlindungan asuransi.
“Baik bagi petani sebagai pelaku usaha sektor pertanian maupun bagi key customer yang menjadi mitra strategis Jasindo. Dengan edukasi yang komprehensif, peserta diharapkan mampu mengantisipasi risiko sekaligus menjaga kesinambungan usaha,” katanya melalui siaran pers, Senin (06/10/2025).
Di Jawa Tengah, kegiatan literasi ini digelar di dua titik. Pertama, di Kabupaten Kendal bersama perwakilan dinas terkait yang menyasar kelompok petani. Kedua, di Kota Semarang dengan fokus pada nasabah utama (key customer) di wilayah Jawa Tengah.
Di Kendal, edukasi diarahkan untuk meningkatkan pemahaman petani mengenai risiko usaha tani, termasuk ancaman gagal panen dan bencana alam. Sebagai informasi, sepanjang 2024 cakupan Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) Jasindo telah menjangkau hampir seluruh kabupaten/kota di Jawa Tengah, dengan serapan terbesar di Demak, Grobogan, dan Kudus.
Program ini melindungi lebih dari 27 ribu petani dan mencakup lebih dari 12 ribu hektare lahan padi. Jasindo juga telah merealisasikan pembayaran klaim gagal panen senilai Rp6,1 miliar pada tahun yang sama.
Sementara itu, kegiatan di Semarang lebih menitikberatkan pada strategi penguatan manajemen risiko bagi key customer agar mampu menjaga stabilitas bisnis di tengah ketidakpastian.
“Melalui literasi ini kami ingin memastikan bahwa baik petani maupun nasabah utama memiliki kesadaran dalam mengelola risiko secara sistematis. Dengan begitu, keberlanjutan usaha mereka dapat lebih terjamin,” tambah Dani.
Sekretaris Perusahaan Jasindo, Brellian Gema, menegaskan bahwa kegiatan literasi bukan hanya sebatas penyuluhan, tetapi juga memperlihatkan peran Jasindo sebagai mitra yang menghadirkan nilai tambah bagi masyarakat dan nasabah.
Baca juga : Penguatan Ekonomi Jateng Melalui Pusat Informasi Keuangan Terpadu Desa
“Kegiatan ini merupakan wujud nyata kontribusi Jasindo dalam memperkuat literasi dan inklusi keuangan nasional. Kami ingin memastikan bahwa pengelolaan risiko dapat menjadi budaya bersama antara perusahaan asuransi, petani, nasabah, dan seluruh pemangku kepentingan,” imbuhnya. (03)