SEMARANG, Jatengnews.id – Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menegaskan pentingnya pengawasan ketat terhadap pelaksanaan program Menu Bergizi Gratis (MBG).
Luthfi meminta seluruh dapur penyedia makanan menjaga kebersihan dan keamanan pangan agar kejadian keracunan tidak terulang.
Baca juga: Gubernur Jateng Dorong Dapur MBG dan Rumah Tangga Gunakan CNG
“Harapannya kejadian-kejadian kemarin tidak terulang kembali, karena ini program yang secara struktural harus kita laksanakan,” ujar Gubernur Jateng Ahmad Luthfi saat Rapat Koordinasi MBG di GOR Jatidiri, Senin (6/10/2025).
Luthfi meminta seluruh kepala daerah aktif memantau dapur MBG. “SPPG harus terbuka untuk dicek, minimal bupatinya atau ibu-ibu PKK meninjau langsung. Harus ada keterbukaan dan koordinasi dengan Satgas MBG,” tegasnya.
Menurutnya, saat ini terdapat 1.596 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Jawa Tengah, dan jumlah itu akan terus bertambah. Ia juga menginstruksikan Dinas Kesehatan memperketat verifikasi serta memastikan setiap dapur memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS).
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) RI, Dadan Hindayana, menyebut Jawa Tengah menjadi provinsi dengan capaian tertinggi secara nasional.
Baca juga: 1596 SPPG di Jateng Baru 84 Kantongi SLHS, BGN Beri Waktu Sebulan
“Jawa Tengah sudah jauh di depan, dengan 1.596 SPPG aktif,” katanya.
Dadan menambahkan, nilai investasi program MBG di Jawa Tengah mencapai Rp32 triliun per tahun dan memberi dampak besar bagi ekonomi lokal.
“Ini bukan hanya menyehatkan anak-anak, tapi juga menggerakkan ekonomi daerah,” ujarnya.(02)