SIJUNJUNG, Jatengnews.id — Pemerintah Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat, bersama Tim Ekspedisi Patriot dari Universitas Diponegoro (UNDIP), Institut Teknologi Bandung (ITB), dan IPB University menggelar Focus Group Discussion (FGD) untuk mengkaji potensi ekonomi Kawasan Transmigrasi Muara Takung, Kecamatan Kamang Baru.
Kegiatan yang berlangsung di Operation Room Kantor Bupati Sijunjung ini dihadiri berbagai pemangku kepentingan, mulai dari Sekretaris Daerah, DPRD, Forkopimda, kepala OPD, hingga akademisi dari Universitas Negeri Padang (UNP).
Baca juga : UNDIP Petakan Komoditas Unggulan Transmigrasi Basidondo Tolitoli
Sekretaris Daerah Kabupaten Sijunjung, Dr. Zefnihan A.P., M.Si., membuka kegiatan dengan menegaskan bahwa kajian ini sejalan dengan Asta Cita Presiden RI, yaitu membangun dari desa untuk pemerataan ekonomi dan pengentasan kemiskinan.
Ia menjelaskan, melalui Program 5T Kementerian Transmigrasi (Trans Tuntas, Trans Lokal, Trans Patriot, Trans Karya Nusa, dan Trans Gotong Royong), transmigrasi kini bukan sekadar pemindahan penduduk, melainkan investasi jangka panjang berbasis sumber daya manusia unggul dan desain pembangunan berbasis data.
“Peran perguruan tinggi sangat penting untuk menjembatani dunia akademik dan kebijakan, mendorong industrialisasi, serta merancang model ekonomi yang berkelanjutan bagi masyarakat transmigrasi,” ujarnya melalui siaran pers, Jumat (10/10/2025).
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, David Rinaldo, S.STP., menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari Ekspedisi Patriot Kementerian Transmigrasi, yang berfokus pada riset dan aksi di Kawasan Ekonomi Transmigrasi Terintegrasi (KETT).
“Tim akan menghasilkan tiga output utama: rekomendasi evaluasi kawasan transmigrasi, desain pengembangan komoditas unggulan spesifik, dan model kolaborasi kelembagaan ekonomi kawasan,” jelasnya.
Ia berharap FGD ini dapat melahirkan rekomendasi strategis yang tidak hanya menyoroti aspek teknis pembangunan, tetapi juga mempertimbangkan pendekatan sosial dan partisipatif masyarakat.
Perwakilan Tim Ekspedisi Patriot dari UNDIP, Dr.-Ing. Prihadi Nugroho, S.T., M.T., M.P.P., memaparkan bahwa FGD ini merupakan tahap verifikasi dan konfirmasi data temuan awal hasil observasi, wawancara, dan survei lapangan sejak Agustus lalu.
Dalam forum ini, tim menggunakan metode participatory planning charette, yang melibatkan peserta untuk bersama-sama mengidentifikasi potensi dan masalah pengembangan kawasan melalui peta interaktif.
“Dengan metode ini, kami berharap potensi dan tantangan dari aspek fisik, sosial, ekonomi, lingkungan, dan kelembagaan dapat terpetakan secara komprehensif,” ungkapnya.
Ketua Tim Ekspedisi Patriot IPB University, Dr. Veralianta Br. Sebayang, S.P., M.Si., menyoroti pentingnya penguatan rantai pasok hulu-hilir komoditas unggulan, seperti kelapa sawit, padi, jagung, kopi, dan hortikultura.
“Pengembangan komoditas ini menjadi kunci dalam meningkatkan daya saing wilayah serta menarik investasi untuk pengembangan kawasan transmigrasi,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Tim dari ITB, Dr. Destina Ratna Asih Khodijah Kadarsah, S.T., M.Sc., menambahkan pentingnya sinergi antar pemangku kepentingan dalam membangun kelembagaan ekonomi multipihak guna menciptakan iklim usaha yang kondusif.
Pada malam harinya, Bupati Sijunjung Benny Dwifa Yuswir, S.STP., M.Si. menjamu Tim Ekspedisi Patriot bersama Forkopimda dan OPD dalam acara temu ramah di rumah dinas.
Bupati menyampaikan apresiasi atas kolaborasi akademisi dalam memetakan potensi transmigrasi sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru.
“Kami memiliki lahan sekitar 2.000 hektare untuk mendukung pembangunan kawasan industri refinery dan pengolahan produk turunan kelapa sawit serta komoditas unggulan lainnya. Jika dibutuhkan lebih, kami siap menyediakan,” tegasnya.
Dengan posisi strategis yang menghubungkan Padang, Riau, dan Jambi, serta potensi wisata Geopark Silokek Ranah Minang dan Perkampungan Adat Sijunjung, daerah ini dinilai siap menjadi magnet investasi baru di Sumatera Barat.
Kegiatan ini sekaligus mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya dalam pengentasan kemiskinan (SDG 1), ketahanan pangan (SDG 2), pertumbuhan ekonomi dan infrastruktur (SDG 8 & 9), pembangunan permukiman berkelanjutan (SDG 11), serta kemitraan multipihak (SDG 17).
Baca juga : UNDIP Dukung Penguatan Kawasan Transmigrasi Kumpeh Muaro Jambi
Langkah ini juga sejalan dengan semangat “Diktisaintek Berdampak”, yakni riset terapan yang memberi manfaat nyata bagi masyarakat. (03)