KUDUS, Jatengnews.id – Hingga hari kedua pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) Bela Diri 2025 di Djarum Arena Kaliputu, Kudus, Senin (13/10/2025), Kontingen Jawa Tengah baru mengoleksi tiga medali emas, delapan perak, dan tujuh perunggu.
Satu-satunya medali emas pada hari kedua disumbangkan dari cabang taekwondo lewat atlet muda Malika Afifah, yang tampil gemilang di kelas U-53 kg putri setelah menumbangkan wakil DIY, Nur Kania, dengan skor 2-0 di partai final.
Baca juga: Malika Afifah Sumbang Emas Kedua Taekwondo Jateng di PON Bela Diri 2025
Dari cabang gulat, Jateng menambah satu perak dan satu perunggu masing-masing melalui Fauza Juan Ramadan (kelas Grego 60 kg) dan Randika Novan Kurniawan (kelas 87 kg Grego putra).
Sementara dari judo, satu perunggu diraih Dwike Heto Januartika di kelas 52 kg putri.
Meski perolehan medali belum maksimal, Ketua Umum KONI Jawa Tengah Bona Ventura Sulistiana tetap optimistis.
Menurutnya, posisi Jateng sebagai tuan rumah memang menguntungkan, namun hasil akhir tetap bergantung pada kesiapan atlet dan proses pelatihan yang dijalani.
“Ini kan pertarungan kandang dan secara geografis menguntungkan kita. Tapi prestasi ditentukan oleh proses yang bagus. PON Bela Diri ini memang serba mendadak, tapi kami tetap optimistis karena baru empat cabor yang bertanding, masih ada enam cabor lagi,” ujar Bona di Djarum Arena.
Bona menegaskan, pihaknya tidak memasang target muluk seperti PON Aceh-Sumut 2024. PON Bela Diri kali ini lebih difokuskan sebagai ajang pembinaan dan regenerasi atlet muda.
“Saya sangat mengapresiasi perjuangan para atlet Jateng. Dengan persiapan yang terbatas, mereka tetap mampu bersaing dan bahkan menyumbangkan emas,” tambahnya.
Baca juga: Amelia Sumbangkan Emas Jateng di PON Bela Diri 2025
Senada, Wakil Ketua Umum II KONI Jateng Soedjatmiko menyebut, ajang ini menjadi momentum penting bagi para atlet muda untuk menambah jam terbang menjelang PON 2028.
“Target utama kami bukan medali, tapi pengalaman bertanding bagi generasi muda Jateng,” katanya.(02)