30 C
Semarang
, 13 November 2025
spot_img

Inflasi Jateng Terkendali Saat Harga Emas Naik

Ketahui lebih dalam tentang inflasi Jateng di Oktober 2025 yang tercatat 0,40%. Temukan faktornya di sini.

SEMARANG, Jatengnews.id — Meski harga emas global melonjak tajam hingga menembus rekor tertinggi, inflasi Jawa Tengah pada Oktober 2025 tetap terkendali dalam rentang sasaran 2,5±1%.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi bulanan provinsi ini sebesar 0,40% (mtm), meningkat dari bulan sebelumnya (0,21%) namun masih sejalan dengan inflasi nasional yang mencapai 2,86% (yoy).

Baca juga : Lumpang Semar Efektif Tekan Inflasi di Jateng

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah Rahmat Dwisaputra menjelaskan bahwa secara spasial, seluruh kota pantauan di Jawa Tengah mencatat inflasi.

“Kota Surakarta menempati posisi tertinggi dengan 0,49% (mtm), sementara Cilacap dan Purwokerto mencatat inflasi terendah sebesar 0,33% (mtm),” katanya melalui siaran pers, Kamis (06/11/2025).

Kenaikan harga emas perhiasan menjadi pendorong utama inflasi, terutama dari kelompok Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya (andil 0,21%). Harga emas dunia tercatat naik hampir 20% secara bulanan dan lebih dari 60% secara tahunan, dipicu oleh tingginya ketidakpastian ekonomi global.

Selain emas, inflasi juga didorong oleh kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau, terutama komoditas telur ayam ras dan daging ayam ras seiring meningkatnya permintaan dalam program MBG. Harga cabai merah turut naik karena masa panen telah usai, sementara bawang merah masih relatif stabil berkat panen di sentra-sentra Brebes.

Kontributor lainnya datang dari sektor Transportasi (andil 0,02%) akibat normalisasi tarif pasca promo besar-besaran PT KAI dalam rangka HUT ke-80.

Bank Indonesia bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Jawa Tengah memastikan koordinasi terus diperkuat.

Baca juga : Pasca Nataru Tekanan Inflasi Jateng Menurun

Upaya menjaga pasokan dan distribusi bahan pangan akan menjadi fokus agar inflasi tetap stabil dalam kisaran sasaran 2,5±1% hingga akhir tahun. (03)

Berita Terkait

BERITA TERBARU

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

BERITA PILIHAN