31 C
Semarang
, 19 November 2025
spot_img

Layanan KB Pria di Semarang Meningkat, Insentif Rp1 Juta Dorong Minat Vasektomi

Vasektomi menjadi pilihan utama dalam program KB pria di Semarang. Temukan alasan kenaikan partisipasi masyarakat.

SEMARANG, Jatengnews.id — Upaya Pemerintah Kota Semarang dalam menekan angka stunting mendapat tambahan dorongan lewat meningkatnya partisipasi masyarakat dalam program Keluarga Berencana (KB), khususnya KB pria vasektomi yang kini kian diminati.

Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Disdalduk KB) mencatat, keterlibatan warga dalam program KB terus naik dan telah memenuhi target 77 persen.

Baca juga : KKN UIN Walisongo Dampingi KB Bina Anak Sholih Tanamkan Kesadaran Keselamatan Lewat Sosialisasi DAMKAR

Tren penggunaan metode kontrasepsi jangka panjang juga menunjukkan grafik positif.

Kepala Disdalduk KB Kota Semarang, Lilik Farida, menyebut layanan KB pasca salin menjadi fokus utama karena terbukti efektif memperbaiki jarak kelahiran dan berkontribusi pada penurunan angka stunting. “Ketika KB dilakukan segera setelah melahirkan, risiko stunting dapat ditekan secara signifikan,” ujarnya.

Kesadaran masyarakat pun berubah. Generasi muda semakin menunda pernikahan demi pendidikan dan karier, yang berdampak pada menurunnya angka pernikahan usia dini.

Di sisi pelayanan, Disdalduk KB aktif mendatangi warga melalui kegiatan jemput bola di 16 kecamatan dengan frekuensi hingga 20 kali dalam sebulan. Selain memaksimalkan MUYAN KB, Pemkot juga melibatkan sejumlah rumah sakit sebagai mitra layanan, termasuk layanan KB pria.

Minat terhadap vasektomi meningkat drastis. Bila pada 2024 partisipasi KB pria masih di kisaran 46 persen, pada 2025 sudah lebih dari 100 pria menjalani vasektomi. Lilik menjelaskan lonjakan ini juga dipengaruhi oleh kehadiran dokter spesialis bedah dan urologi yang membuat warga merasa lebih aman menjalani prosedur.

Selain vasektomi, metode kontrasepsi jangka panjang seperti IUD, implan, hingga Metode Operasi Wanita (MOW) tetap menjadi pilihan populer. Untuk mempermudah akses, Disdalduk KB menyediakan layanan antar-jemput bagi peserta yang membutuhkan.

Pemkot Semarang juga memberikan insentif Rp1 juta bagi peserta vasektomi sebagai bentuk apresiasi. Sebagian besar peserta berusia sekitar 33 tahun dan memiliki minimal dua anak, namun kebijakan tetap fleksibel menyesuaikan kondisi medis keluarga.

Baca juga : DPRD Minta Insentif Vasektomi Dievaluasi, Tekankan Seleksi Ketat dan Edukasi Wajib

Lilik berharap peningkatan minat ini berbanding lurus dengan kesadaran masyarakat akan pentingnya perencanaan keluarga. “KB bukan hanya soal jumlah anak, tetapi tentang membangun generasi yang sehat, kuat, dan bebas stunting,” tegasnya. (03)

Berita Terkait

BERITA TERBARU

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

BERITA PILIHAN