30 C
Semarang
, 4 Desember 2025
spot_img

Harga Pangan Terus Naik, Sumanto Dorong Petani Percaya Diri dan Pertahankan Sawah

Ketua DPRD Jawa Tengah, Sumanto, dorong petani untuk percaya diri dengan profesinya di tengah krisis pangan.

KARANGANYAR, Jatengnews.id – Ketua DPRD Jawa Tengah, Sumanto, mendorong para petani untuk semakin percaya diri dengan profesinya. Ia menegaskan, sektor pangan akan menjadi kekuatan utama ekonomi di masa mendatang, di tengah ancaman krisis pangan dan semakin sempitnya lahan pertanian di Indonesia.

Sumanto menyebut tren kenaikan harga pangan saat ini menggambarkan potensi besar sektor pertanian. Dulu, harga gabah hanya berada di kisaran Rp4.000 per kilogram sehingga menekan pendapatan petani. Kini, harga gabah sudah mencapai Rp6.700–Rp7.000 per kilogram, membuat petani meraih keuntungan yang jauh lebih layak.

Baca juga : Sumanto Tekankan Inovasi sebagai Kunci Kebertahanan Seni Tradisional di Era Budaya Populer

“Harga kebutuhan pangan akan terus naik. Jangan minder jadi petani. Sekarang bertani itu lebih menguntungkan, jadi panjenengan harus bangga,” ujar Sumanto dalam Temu Tani di Desa Dagen, Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar.

Ia memaparkan, dengan harga gabah tersebut, petani bisa mengantongi pendapatan rata-rata Rp12 juta dalam sekali panen tiga bulanan. Setelah dikurangi biaya produksi sekitar Rp6 juta, petani masih mendapatkan keuntungan Rp6 juta.

Ketua DPRD Jateng Sumanto saat acara Temu Tani di Desa Dagen, Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar, belum lama ini. (Foto : Dok DPRD Jateng)
Ketua DPRD Jateng Sumanto saat acara Temu Tani di Desa Dagen, Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar, belum lama ini. (Foto : Dok DPRD Jateng)

Melihat peningkatan pendapatan petani, Sumanto mengimbau agar para petani tidak mudah tergiur menjual lahan sawahnya. Penjualan lahan hanya menghasilkan uang sesaat, sementara proses mencetak sawah membutuhkan waktu puluhan tahun.

“Kalau bisa, jangan jual sawah. Lahan pertanian itu aset jangka panjang,” tegasnya. Ia bahkan mendorong petani yang memiliki kecukupan modal untuk memperluas lahan garapan agar penghasilan semakin bertambah.

Sumanto mengingatkan, lonjakan kebutuhan pangan global juga memicu negara-negara produsen beras menutup keran ekspor. Kondisi tersebut berpengaruh pada upaya Indonesia mendapatkan pasokan beras impor.

“Kita saat ini mau impor pun sulit karena banyak negara menutup ekspornya untuk kebutuhan dalam negeri,” tambahnya.

Kepala Desa Dagen, Andi Susilo Purnomo, menjelaskan bahwa Desa Dagen memiliki lahan sawah seluas 110 hektare yang dikelola tiga kelompok tani dan satu Gapoktan, dengan jumlah petani sekitar 300 orang. Ia mengapresiasi perhatian Sumanto terhadap petani, termasuk bantuan sumur dan pupuk organik yang rutin diberikan.

“Silaturahmi ini jadi kesempatan bagi petani untuk belajar langsung dan menyampaikan aspirasi,” kata Andi.

Ketua Gapoktan Desa Dagen, Wagiman, membenarkan bahwa Sumanto telah beberapa kali menyalurkan bantuan bagi petani di wilayahnya. Ia menyebut, program bantuan pupuk cair dan pelatihan pembuatan pupuk organik telah membantu meningkatkan produksi padi.

Baca juga : Sumanto Sebut Lebaran Jadi Momentum Emas UMKM Tingkatkan Penjualan

“Alhamdulillah hasil panen meningkat setelah kami mendapatkan pupuk cair dan pelatihan pembuatannya,” ujarnya. (ADV)

Berita Terkait

BERITA TERBARU

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

BERITA PILIHAN