28 C
Semarang
, 12 Desember 2025
spot_img

Tata Kelola Sepakbola Jateng Harus Diperbaiki, Tokoh Sepakbola Solo Raya Dukung Kairul Anwar

selama ini, tata kelola organisasi sepakbola Jawa Tengah itu bukannya membaik tetapi semakin buruk.

SOLO, Jatengnews.id  – Menjelang kongres pemilihan Asprov PSSI Jateng pada 20 Desember 2025, tokoh-tokoh sepakbola di Solo Raya menyuarakan harapan agar ada perbaikan signifikan dalam tata kelola organisasi.

Mereka menyampaikan keluhan ini langsung kepada calon ketua Asprov, Kairul Anwar, dalam silaturahmi baru-baru ini.

Turut hadir beberapa pimpinan askab/askot se Solo Raya, diantaranya Askot PSSI Kota Surakarta, Askab PSSI Sragen, Askab PSSI Boyolali, Persebi Boyolali, AT Farmasi, Askab PSSI Sukoharjo, juga Exco PSSI Jateng Arya Surendra.

Baca juga: Kairul Anwar Maju Calon Ketua Asprov, Siap Bawa PSSI Jateng ke Standar Modern

Sekretaris Askab PSSI Sragen, Untung Darmadi, mengakui bahwa selama ini, tata kelola organisasi sepakbola Jawa Tengah itu bukannya membaik tetapi semakin buruk.

Untung menyebutkan saat ini komunikasi antara Asprov PSSI Jateng dengan Askab/Askot semakin sulit. Setiap ada persoalan, selalu menunggu petunjuk, sehingga persoalannya tidak segera terselesaikan.

Belum lagi prestasi sepakbola Jawa Tengah juga makin menurun. Saat ini, katanya, adalah titik paling rendah dari prestasi sepakbola Jawa Tengah.

‘’Saat ini saja, kita tidak punya representasi wasit utama nasional yang andal di Liga 1. Padahal dulu kita setidaknya punya beberapa,’’ kata Untung.

Apa yang disampaikan oleh Untung cukup beralasan, saat ini Jawa tengah tidak memiliki wasit utama yang bertugas di Liga 1 atau Super League.

Padahal sebelum ini, Jawa Tengah memiliki segudang wasit utama di Liga 1 seperti Alil Rinenggo (Semarang), Suprihatin (Magelang), Adi Riyanto (Kendal), Maulana Nugraha (Semarang), Fajar Sigit (Banjarnegara), Dwi Purba Wicaksana (Kudus) dll.

‘’Bukan hanya itu, pada Kompetisi Liga 4 di Jawa Tengah juga perlu dievaluasi. Wasit-wasit kami yang bertugas honornya juga sering terlambat. Padahal mereka bertugas meninggalkan keluarga, dengan harapan pulang membawa uang,’’ katanya.

Sementara itu April Triyanto dari Sukoharjo yang menyoroti tingginya uang pendaftaran Kompetisi di PSSI Jateng, terlebih untuk kompetisi kelompok umur seperti Piala Suratin.

‘’Beban klub suratin sebenarnya sudah berat, ini ditambah dengan pendaftaran yang sangat memberatkan. Sudah begitu, kami hanya bertanding dua tiga kali jika gagal ke babak selanjutnya,’’ katanya. Padahal, imbuhnya, persiapannya cukup panjang.

Untuk itu, mereka sepakat, meminta Kairul untuk memperbaiki tata kelola ini jika nanti menjadi Ketua Asprov PSSI Jateng yang baru.

Baca juga: Pertina Jateng Beri Bonus Petinju Peraih Emas Kejurnas Palu, Bukti Apresiasi atas Prestasi Gemilang

Menanggapi hal itu, Kairul menampung semua curhatan. Kairul menanggapi, apa yang para insan sepakbola Jawa Tengah itu sampaikan adalah buntut kegelisahan melihat kondisi sepakbola Jawa tengah saat ini.

‘’Ini sejalan dengan program-program saya, yaitu memperbaiki tata kelola organisasi, lalu peningkatan SDM termasuk wasit Jawa tengah yang tidak ada di kompetisi kasta tertinggi, juga menggelar kompetisi yang terjangkau oleh klub,’’ katanya.

‘’Termasuk, kami juga akan tekankan kepada semua member agar kompetisi nanti berjalan fair play dan tidak ada lagi main-main,’’ tegasnya.(02)

Berita Terkait

BERITA TERBARU

- Advertisement -spot_img

BERITA PILIHAN