28 C
Semarang
, 27 July 2024
spot_img

Mengenal Rumah Adi Busana Tidak Sekadar Produksi Batik Tetapi Wadah Belajar Bagi Masyarakat

Di balik kemegahan motif batik yang menghiasi kain-kain dari Rumah Batik Adibusana, terdapat sebuah cerita yang jauh lebih dalam. Sebuah cerita tentang bagaimana sebuah industri tidak hanya berjuang untuk bertahan, tetapi juga merangkul dunia pendidikan dan keterlibatan dalam masyarakat lokal.

SEJAK tahun 1970-an, Rumah Batik Adibusana telah menjadi ikon di daerah Bekonang, Kabupaten Sukoharjo, Provinsi Jawa Tengah.

Namun, keberadaannya jauh lebih dari sekadar tempat produksi batik. Pemiliknya, Bu Yayuk, tidak hanya melihatnya sebagai sebuah bisnis, tetapi juga sebagai wadah untuk memberikan dampak positif pada pendidikan dan masyarakat sekitar.

Salah satu hal yang membuat Rumah Batik Adi Busana begitu istimewa adalah kesediaannya untuk membuka pintu bagi siapapun yang ingin belajar tentang produksi batik.

Mahasiswa KKN UNS berfoto bersama Bu Yayuk. (Foto: dok/KKN)

Tanpa memungut biaya, rumah produksi ini menyambut guru-guru SMA lokal yang ingin belajar bagaimana membatik, untuk nantinya diajarkan dalam suatu forum kepada siswa mereka.

Baca juga: Es Badeg Banyumas Minuman Penyegar Dahaga Cocok Buat Buka Puasa

Dengan demikian, generasi muda tidak hanya diajarkan tentang seni batik, tetapi juga diberikan pemahaman tentang warisan budaya lokal yang kaya.

Tak hanya itu, Rumah Batik Adi Busana juga sangat terbuka bagi siswa yang ingin melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL), penelitian, hingga Kuliah Kerja Nyata (KKN). Seperti yang baru-baru ini dari kelompok mahasiswa KKN UNS, yang ingin berkontribusi dan belajar bersama Rumah Batik Adi Busana, terutama dari segi penerapan dan digitalisasi pemasaran melalui instagram @Rumahbatikadibusana_yayuk.

“Dengan memberikan kesempatan saya berharap dapat memberikan kontribusi positif pada perkembangan pendidikan di daerahnya, sambil juga memberikan pengalaman berharga bagi para siswa,” cerita Bu Yayuk yang disampaikan Andi Prasetyo salah satu peserta KKN UNS kepada JatengNews.id, Rabu (13/5/2024).

Andi Prasetyo menambahkan, namun kontribusi Rumah Batik Adi Busana tidak hanya terbatas pada pendidikan. Industri ini juga memainkan peran penting dalam memberdayakan masyarakat lokal sebagai karyawan pembuatan batik.

“Dengan membuka lapangan pekerjaan, rumah produksi ini tidak hanya memberikan penghasilan bagi penduduk setempat, tetapi juga memperkuat ikatan komunitas dan memperkokoh keberlanjutan ekonomi lokal,” ujarnya.

Baca juga: Batu Angkruk Dieng dan Pesona Keindahan Negeri Diatas Awan

Dengan terus mengembangkan proses produksinya, termasuk menambahkan proses produksi dengan alat cap baru-baru ini, Rumah Batik Adi Busana tidak hanya mempertahankan tradisi batik tulis, tetapi juga menghadirkan inovasi dalam dunia batik.

Produk-produknya yang menggunakan pewarnaan alam dan motif yang selalu berinovasi tidak hanya menarik minat pelanggan dari berbagai kalangan usia, tetapi juga menjadi bukti bahwa keberlanjutan dan kemajuan dapat bersatu dalam satu kesempatan.

“Dengan visi yang kuat dan komitmen yang teguh terhadap pendidikan dan masyarakat lokal, Rumah Batik Adi Busana bukan hanya sebuah industri batik. Tetapi juga sebuah cerminan dari bagaimana sebuah bisnis dapat menjadi agen perubahan yang positif dalam komunitasnya,” tambahnya. (01)

Berita Terkait

BERITA TERBARU

- Advertisement -spot_img

BERITA PILIHAN