27 C
Semarang
, 27 July 2024
spot_img

KKN UPGRIS 78 Berkontribusi Punyuluhan Stunting di Desa Kalongan

Kabupaten Semarang, JatengNews.id – Mahasiswa KKN UPGRIS kelompok 78 berkontribusi penyuluhan stunting di Desa Kalongan Kabupaten Semarang.

KKN UPGRIS kontribusi penyuluhan stunting bersama Bidan Desa Kalongan  saat mengadakan penyuluhan stunting yang dihadiri oleh Kader-Kader kesehatan untuk menyerukan bahaya stunting pada 26 Februari 2024.

Kelompok KKN 78 UPGRIS ikut serta dan berkontribusi dan memberikan dukungan penuh dalam kegiatan tersebut. Kegiatan penyuluhan stunting juga mengahadirkan dr. Kartika Adjiningsih sebagai dokter puskesmas kalongan sebagai pihak yang memaparkan materi.

Baca juga: Mahasiswa KKN UPGRIS Kelompok 78 Ajak Ibu-ibu PKK Tanam Toga

dr. Kartika Adjiningsih menjelaskan, bahwa stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis sehingga anak lebih pendek untuk usianya.

Kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan dan pada masa awal kehidupan setelah lahir, tetapi baru tampak setelah anak berusia 2 tahun.

Stunting disebabkan oleh faktor mutidimensi yang dapat berupa praktik pengasuhan yang tidak baik, terbatasnya layanan kesehatan, kurangnya akses ke makanan bergizi, serta kurangnya akses air bersih dan sanitasi.

“Stunting akan berdampak pada berbagai aspek kehidupan seperti aspek kesehatan, pertumbuhan penduduk, hingga ekonomi,
 ujar dr Kartika.

Dampak pada aspek kesehatan dapat berupa gagal tumbuh, hambatan perkembangan, dan gangguan metabolik. Dampak pada pertumbuhan penduduk dapat berupa menurunnya produktivisas SDM dan pada aspek ekonomi stunting dapat berpotensi menyebabkan kerugian ekonomi stiap tahunnya sekitar 2-3% dari GDP.

Baca juga: Mahasiswa KKN UNS Branding Batik Tulis Adi Busana Go Internasional Melalui Konten Video

Mengigat akan bahayanya stunting yang dapat mengancam generasi bangsa, kelompok KKN 78 berinisiatif untuk berkontribusi dalam kegiatan penyuluhan stunting sebagai bentuk langkah preventif untuk meminimalisir terjadinya kasus stunting di desa Kalongan.

Kader-kader kesehatan dari desa kalongan yang hadir sebagai partisipan diharapkan memiliki bekal informasi yang memadai tentang stunting sehingga dapat membantu atau memantau pertumbuhan anak dari masa kehamilah hingga anak berusia 2 tahun.

Dengan begitu masalah stunting tidak akan terjadi khususnya di desa Kalongan. (01)

Berita Terkait

BERITA TERBARU

- Advertisement -spot_img

BERITA PILIHAN