27 C
Semarang
, 27 July 2024
spot_img

Peneliti Ungkap Penyebab Kasus DBD Terus Meningkat

Jakarta, Jatengnews.id – Kenaikan kasus DBD dari tahun ke tahun menjadi perhatian serius. Pakar dari Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) mengatakan salah satu penyebabnya bisa jadi karena suhu bumi yang semakin menghangat akibat pemanasan global (global warming).

“DBD ditemukan di iklim tropis dan sub-tropis. Iklim yang lebih hangat diyakini membantu nyamuk dan virus dengue berkembang biak lebih cepat, sementara musim hujan yang lebih panjang dan intens memberi kesempatan lebih banyak bagi nyamuk untuk berkembang biak,” tulis laman resmi UNICEF dikutip dari Suara.com jaringan berita Jatengnews.id, Jumat (29/03/2024).

Baca juga : Kemenkes Ungkap Ada 290 Kasus DBD Sampai Maret 2024

Menghadapi libur Hari Raya Idul Fitri yang akan segera tiba, penting bagi masyarakat untuk memahami risiko DBD yang lebih tinggi selama periode ini. Perjalanan mudik dan kegiatan bersosialisasi dapat meningkatkan risiko penyebaran virus DBD. Oleh karena itu, penerapan langkah-langkah pencegahan, termasuk 3M Plus yakni menguras, menutup, dan mendaur ulang menjadi sangat penting.

Langkah pertama adalah menguras tempat-tempat yang berpotensi menjadi tempat berkembang biak nyamuk Aedes aegypti, seperti bak mandi, ember, atau wadah lain yang mengandung air. Dengan menguras tempat-tempat ini secara teratur, kita dapat menghilangkan sarang nyamuk dan mengurangi populasi nyamuk pembawa virus DBD.

Langkah kedua adalah menutup wadah-wadah yang dapat menjadi tempat berkembang biak nyamuk, sehingga nyamuk tidak dapat mengaksesnya untuk bertelur. Hal ini termasuk menutup rapat-rapat bak mandi, menyegel tong-tong air, dan memastikan tidak ada tempat lain di sekitar rumah yang dapat menampung air hujan.

Langkah ketiga adalah mendaur ulang barang-barang yang tidak terpakai yang dapat menampung air, seperti botol plastik atau kaleng bekas. Dengan mendaur ulang barang-barang ini, kita dapat menghindari terbentuknya genangan air yang menjadi tempat berkembang biak nyamuk.yang dapat menampung air, seperti botol plastik atau kaleng bekas. Dengan mendaur ulang barang-barang ini, kita dapat menghindari terbentuknya genangan air yang menjadi tempat berkembang biak nyamuk.

Baca juga : Balita Warga Sroyo Meninggal Akibat Demam Berdarah

Selain langkah-langkah 3M Plus tersebut, juga penting untuk melakukan upaya pencegahan lainnya, seperti menggunakan kelambu saat tidur, mengenakan pakaian yang melindungi tubuh dari gigitan nyamuk, dan menggunakan obat anti-nyamuk. (03)

Berita Terkait

BERITA TERBARU

- Advertisement -spot_img

BERITA PILIHAN