34 C
Semarang
, 26 July 2024
spot_img

Tiap Tahun 47 Juta Perempuan Alami Menopause

Jakarta, Jatengnews.id – Head Global Medical Affairs Women’s Health, Bayer AG, Cecilia Caetano, pada 2030 diperkirakan akan ada 1,7 miliar perempuan dunia yang mengalami menopause dan 47 juta perempuan akan memasuki fase ini setiap tahunnya.

Lebih dari sepertiga perempuan yang berada dalam fase menopause melaporkan alami gejala parah, yang dapat berlangsung selama 10 tahun atau lebih setelah periode menstruasi terakhir mereka. Adapun gejala menopause parah bisa meliputi sulit tidur hingga peradangan.

Baca juga : Peringati Hari Kartini, Sekda Jateng Dorong Perempuan Harus Melek Teknologi Digital

“Di samping mengalami gangguan tidur, banyak perempuan di seluruh dunia pada umumnya menderita gejala vasomotor (peradangan) selama masa transisi menopause, yang mana dapat memengaruhi kualitas hidup mereka,” ungkap Cecilia dikutip dari Suara.com jaringan berita Jatengnews.id Rabu (01/05/2024).

Gangguan vasomotor adalah merasa panas atau gerah yang disebut juga hot flashes, jantung berdebar, pusing, hingga nyeri kepala.

Mengutip dari NHS, gejala menopause biasanya terjadi mulai beberapa bulan atau bahkan tahun sebelum menstruasi berhenti. Kondisi tersebut dinamakan perimenopause. Sebagian besar wanita merasakan ciri-ciri menopause sekitar 4 tahun menjelang menstruasi terakhir. Dan sekitar 1 dari 10 wanita mengalami tanda-tanda menopause sampai 12 tahun menjelang menstruasi terakhir.

Mirisnya, meski gejala menopause parah ini sangat mengganggu kualitas hidupnya, 30 persen perempuan yang mengalami gejala sedang hingga berat dan berkonsultasi dengan dokter, tidak mendapat pengobatan apa pun.

Inilah sebabnya, kata Cecilia, Bayer berupaya menciptakan ulang lanskap kesehatan yang mendukung perempuan dengan cara mengembangkan ilmu pengetahuan, agar kesehatan perempuan bisa semakin baik.

Baca juga : Mbak Ita Sebut Perempuan Garda Depan Pembangunan Kota Semarang

“Kami berkomitmen untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan mendobrak kebungkaman dengan mendorong edukasi, meningkatkan kesadaran, serta memperluas pilihan pengobatan untuk mendukung perempuan di berbagai tahap kehidupan mereka,” papar Cecilia. (03)

Berita Terkait

BERITA TERBARU

- Advertisement -spot_img

BERITA PILIHAN