Karanganyar, Jatengnews.id – Hingga saat ini sebanyak 2.249 anak yang mengalami stunting di Karanganyar. Dari ribuan anak stunting tersebut, sebanyak 980 anak masih belum tertangani.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Karanganyar, Purwati, Rabu (14/8/2024) menjelaskan, penanganan terhadap anak stunting, belum menyeluruh.
Baca juga: Pemkab Karanganyar Serahkan Rancangan Perubahan KUA PPAS Tahun Anggaran 2024
Saat ini, menurut Purwati, CSR Bank Jateng telah mengasuh 278 anak stunting yang tersebar di 25 desa. Di 25 desa ini, terdapat 224 anak mengalami stunting. Kemudian Korpri dan bantuan BPIP mengasuh 103 anak.
“Ada 980 anak stunting belum diintervensi. Sedangkan 1.269 anak sedang diupayakan peningkatan berat badannya dengan berbagai intervensi,”jelasnya.
Dikatakan Purwati, jumlah anak stunting terus mengalami penurunan. Dari 2.249 anak stunting, 1.512 anak terdata di 2023. Lainnya tambahan kasus baru di 2024.
“Anak-anak yang paling membutuhkan. Penanganan berada di Kecamatan Mojogedang,”ujarnya.
Sementara itu, Pj Sekda Kabupaten Karanganyar, Zulfikar Hadidh mendorong seluruh OPD berpartisipasi untuk menurunkan angka stunting.
Zulfikar Hadid mengungkapkan, sebanyak 54,24 persen anak stunting itu dari keluarga miskin atau 1.220 anak.
“Upaya penanganan stunting ada 11 intervensi. Terutama remaja putri diskrining anemia. Kepada Dispora, Disdikbud, Kemenag dan Disdikbud Cabang Dinas Wilayah VI, Capil dan Dinas KB,”ungkapnya.
Baca juga: VIDEO Sekda Karanganyar Ingatkan Netralitas ASN Jelang Pilkada
Zulfikar Hadid menambahkan, perhatian utama juga dilakukan terhadap ibu hamil yang rawan kekurangan nutrisi.
“Pemkab menyiapkan 34.549 tablet tambah darah. Ibu hamil minimal mengonsumsi 90 butir tablet tambah darah selama proses kehamilan,”pungkasnya. (Iwan-02).