Pemalang, Jatengnews.id- Melihat potensi wisata Desa Kaliprau, mahasiswa tim II Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (UNDIP) kembangkan hutan mangrove dengan desain jogging track.
Mahasiswa KKN UNDIP telah melaksanakan penyerahan hasil kegiatan salah satu program kerja, yaitu Desain Ekowisata Mangrove Desa Kaliprau, pada Jumat (16/08/2024).
Diterima langsung oleh Bapak Kepala Desa Kaliprau, Desain ini dirancang untuk meningkatkan potensi wisata di Desa Kaliprau sekaligus memberikan solusi terhadap masalah banjir rob yang sering melanda daerah tersebut.
Baca juga: Wisata Religi Tersembunyi Amongrogo, Mahasiswa Tim II KKN UNDIP Ciptakan Program “MARGODEWI”
Desa Kaliprau, yang terletak di pesisir, menyimpan kekayaan alam yang belum sepenuhnya dimanfaatkan. Desa ini memiliki sebuah sungai yang bermuara di laut, dikelilingi oleh hutan mangrove yang berfungsi sebagai penahan abrasi alami.
Selain itu, hutan mangrove ini juga berperan penting dalam mengurangi dampak banjir rob yang sering terjadi. Meskipun memiliki potensi yang besar, kawasan ini belum dikelola dengan baik sebagai objek wisata.
Untuk mengoptimalkan potensi wisata di Desa Kaliprau dan sekaligus memberikan solusi terhadap masalah banjir rob, salah satu ide yang sedang dipertimbangkan adalah pembangunan jogging track di sepanjang tepi hutan mangrove.
Desain jogging track ini akan memungkinkan pengunjung menikmati keindahan alam sambil berolahraga, menjadikan hutan mangrove sebagai destinasi yang menarik bagi wisatawan lokal maupun luar daerah.

Dengan adanya jogging track, kawasan mangrove ini tidak hanya akan menjadi tempat rekreasi yang menyehatkan, tetapi juga sarana edukasi bagi pengunjung tentang pentingnya pelestarian alam.
Selain itu, pengembangan ini diharapkan dapat mendorong perekonomian lokal melalui peningkatan kunjungan wisatawan.
Namun, untuk mewujudkan ide ini, diperlukan kerjasama dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, masyarakat setempat, dan pihak swasta.
Dengan dukungan yang memadai, jogging track di hutan mangrove Desa Kaliprau dapat menjadi salah satu daya tarik utama yang mengangkat potensi wisata desa ini ke tingkat yang lebih tinggi, sekaligus membantu mengurangi dampak banjir rob yang mengancam wilayah pesisir.
Masyarakat Desa Kaliprau berharap, dengan adanya pengembangan ini, hutan mangrove yang selama ini hanya berfungsi sebagai penahan abrasi dan pengurang dampak banjir rob dapat menjadi destinasi wisata yang dikenal luas, sekaligus melestarikan lingkungan pesisir dari ancaman kerusakan.
Demikian informasi mengenai mahasiswa tim II KKN UNDIP mengembangkan hutan mangrove dengan desain jogging track. Semoga bermanfaat. (07)