31 C
Semarang
, 8 October 2024
spot_img

Blora Bonsai Art Manfaatkan Pohon Tidak Berharga Jadi Bernilai Ekonomi Tinggi

Blora, Jatengnews.id – Ketua Persatuan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) Kabupaten Blora Umbaran Wibowo , mengatakan Pameran dan Kontes Bonsai Nasional yang digelar di lapangan tembak Yonif 410/Alugoro atas inisiatif PPBI Kabupaten Blora.

“Jadi pameran bonsai ini memang atas inisiatif dari PPBI Blora. Kita pameran sudah tiga kali yang pertama kita laksanakan di 2022 itu lokal, kemudian pameran the max itu 2023, kemudian kita tingkatkan lagi 2024 ini nasional,” katanya dikutip dari laman resmi Pemkab Blora, Selasa (02/09/2024).

Baca juga : 550 Pohon Segera Hiasi Karnaval Bonsai di Kabupaten Demak

Umbaran menjelaskan, pameran dan kontes Bonsai ini dilaksanakan selama 10 hari, mulai 23 Agustus hingga 2 September 2024 dengan tema ‘Blora Bonsai Art dilaksanakan sinergi Yonif 410/Alugoro.

“Kelas yang dilombakan terdiri atas tiga kelas, yaitu kelas prospek, kelas pratama dan madya,” jelasnya.

Untuk kelas Madya, Umbaran menyebut prestasinya sudah sangat bagus dan harganya sudah mencapai ratusan juta rupiah.

“Bonsai-bonsai kelas Madya ini prestasinya juga sudah sangat bagus harganya juga Rp100 juta lebih,” terangnya.

Kegiatan tersebut, ditargetkan diikuti 500 peserta. Di mana pesertanya tidak hanya dari Jawa Tengah saja, namun juga dari Jawa Timur serta tercatat paling jauh peserta datang dari Bali.

“Kalau target peserta itu 500, dan ini masih banyak peserta yang baru masuk, kemungkinan target 500 peserta akan terpenuhi,” imbuhnya.

Umbaran berharap Pameran dan Kontes Bonsai Nasional dapat meningkatkan kreativitas dan semangat pecinta bonsai, baik di Blora, dan seluruh Indonesia.

“Tentunya yang namanya pameran bonsai ini kan semacam seni kreatif ya, pohon-pohon ini di antaranya memang tumbuh liar di alam, seperti serut, legundi dan lainnya,” ucapnya.

Harapannya ketika sudah menjadi sebuah bonsai dengan di inspirasi oleh bonsai-bonsai yang ada di sini, nantinya masyarakat Blora akan teredukasi, bisa memanfaatkan pohon-pohon yang tadinya tidak berharga menjadi nilai ekonomi yang cukup tinggi.

Sementara itu gelaran Pameran dan Kontes Bonsai Nasional mendapatkan pujian dan apresiasi positif. Karena selain dapat menghibur, memotivasi dan menginspirasi masyarakat penggemar tanaman juga mampu memberi pelajaran kehidupan bagi masyarakat awam.

Baru pertama kali saya melihat secara langsung kegiatan pameran Bonsai di Blora.Tema yang diambil adalah Blora Bonsai Art, ratusan peserta yang mengikuti berasal provinsi Jawa Tengah,Jawa Timur,Jawa Barat, Bali dan Kalimatan,” kata Sugeng Saptono, SP.,M.MA., mantan pejabat Dinas Pertanian Blora yang pakar hotikultura saat mengunjungi pameran dan kontes bonsai nasional, Minggu (1/9/2024).

Hal senada disampaikan Ketua PWRI Blora Ir. H. Bambang Sulistya, yang juga mantan Sekda Blora dana Kepala Dinas Pertanian Blora. Menurutnya, untuk membuat dan memelihara bonsai dibutukan waktu yang panjang dan membutuhkan K5: keuletan, ketekunan, kesabaran, kegigihan dan kreativitas.

Pembonsai Sragen, Bagong, yang pernah berguru bonsai di Jakarta mengatakan kalau sudah mau terjun di dunia bonsai harus ikhlas dan siap berkorban serta selalu mau belajar dengan orang lain yang sudah mumpuni dalam bidang bonsai.

Salah satu kiat adalah mengikuti pameran dan kontes bonsai seperti yang digelar di Blora,” kata dia.

Di gelaran tersebut ia menyajikan bonsai tanaman Anting putri dijual Rp35 juta, waru India Rp30 juta dan Sancaya Rp 25 juta. Tanaman tersebut sudah dipelihara lebih dari 5 tahun.

Dalam pameran bonsai kali ini tanaman bonsai yang dipajang dalam kelas Madya harganya sudah mencapai Rp100 juta rupiah lebih.

“Ketika saya melihat tanaman bonsai yang harganya diatas Rp100 juta rupiah saya tertegun dan kagum ternyata karya anak bangsa yang memiliki semangat juang tinggi, berani berkorban penuh kesabaran, tidak pantang menyerah hasilnya mampu membuahkan karya yang bernilai ratusan juta rupiah,” tambah Bambang Sulistya.

Ia mengungkapkan ada pelajaran yang menarik dari pameran bonsai, yaitu bisa memotivasi diri dan menjadi inspirator buat kita semua bahwa pohon-pohon yang tadinya tidak ada harganya dengan cara budidaya bonsai ternyata mampu menciptakan nilai pohon yang luar biasa haganya.Konon di luar negeri ada pohon bonsai yang harganya mencapai miliaran rupiah.

Sekretaris PPBI Kabupaten Blora Akhlis menbambahkan terwujudnya pameran dan kontes Bonsai Nasional ini atas prakarsa, ide dan gagasan cerdas dari ketua PPBI Kabupaten Blora Umbaran Wibowo dan mendapatkan restu dari Bupati Blora Dr. Arief Rohman, SIP., M.Si, serta dukungan sepenuhnya dari Dan Yonif 410 Alugoro Blora Letkol Inf. Agung Cahyono yang diagendakan dalam rangka memperingati HUT Alugoro Blora ke 58.

Baca juga : Pagelaran Wayang Kulit di Blora Berlangsung Meriah

Totok Hariyadi, salah satu pembonsai Blora yang sudah punya pengalam dari awal membuat tanaman bonsai menambahkan bonsai sendiri adalah seni mengkerdilkan pohon dalam pot dangkal.Di Kabupaten Blora materi bahan tanaman untuk dibuat bonsai bisa didapat dan tersedia di hutan dan membeli bahan tanaman dari luar kabupaten Blora. (03)

Berita Terkait

BERITA TERBARU

- Advertisement -spot_img

BERITA PILIHAN