Jakarta, Jatengnews.id – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dilaporkan oleh Komite Solidaritas Profesi terkait dugaan penyebaran berita bohong mengenai kematian peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (UNDIP).
“Kan sudah ditolak sama Bareskrim, biarin aja, ngapain sih pusing-pusing,” kata Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan (Dirjen Yankes) Kemenkes RI Azhar Jaya, dikutip dari Suara.com jaringan berita Jatengnews.id, Kamis (12/09/2024).
Baca juga : Update Bullying Mahasiswa PPDS Undip, 17 Saksi Diperiksa dan Bukti Transfer Dikantongi Polisi
Mengenai kasus dugaan bullying yang menimpa calon dokter spesialis mendiang Aulia Risma, Azhar menegaskan bahwa Kemenkes telah lakukan investigasi. Serta sejumlah bukti telah diberikan kepada kepolisian mengenai indikasi perundungan di PPDS Undip.
“Tinggal nunggu pengumuman aja dari kepolisian. Kan semua buktinya sudah di sana,” ujarnya.
Azhar memastikan bahwa Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin bersama Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Makarim juga Kapolri akan mengungkap kasus tersebut dengan jelas.
Berdasarkan investigasi Kemenkes, perundungan di PPDS spesialis anastesi Undip terjadi dengan dugaan permintaan uang sebanyak Rp 20-40 juta per bulan, di luar biaya pendidikan resmi. Berdasarkan kesaksian, permintaan itu berlangsung sejak almarhumah masih menjalani kuliah semester satu atau sekitar Juli hingga November 2022.
Permintaan itu yang diduga menjadi pemicu awal mendiang mengalami tekanan dalam pembelajaran karena tidak menduga adanya pungutan di luar akademik dengan nominal besar.
Azhar menyampaikan bahwa Kemenkes telah menyerahkan sejumlah bukti aksi perundungan tersebut ke polisi.
Baca juga : Polisi Panggil 11 Saksi Kasus Mahasiswa PPDS Undip, Empat Pasal Siap Menjerat
“Mulai dari WA, terus bukti foto-foto dan sebagainya, saya rasa cukup lah. Transfer rekening dan sebagainya,” imbuhnya. (03)