27 C
Semarang
, 9 October 2024
spot_img

Komisi IX Pertemukan RSUP Kariadi dan Undip, Dekan Akui Ada Perundungan

Semarang, Jatengnews.id – Komisi IX DPR RI pertemukan RSUP Kariadi dan Undip untuk mencari titik terang persoalan kasus bullying Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS), Jumat (13/9/2024).

Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Irma Suryani Chaniago terlihat datang ke Fakultas Kedokteran Undip. Dalam pertemuan tersebut hadir juga Direktur Layanan Operasional RSUP Dr. Kariadi, dokter Mahabara Yang Putra dan Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Undip dokter Yan Wisnu ada dilokasi kantornya.

Anggota Komisi IX DPR RI, Irma Suryani Chaniago menjelaskan, kiranya persoalan PPDS yang sempat informasinya saling tutup menutup dari kedua belah pihak harus dibuka semua.

Baca juga: Penuhi Undangan Pengajian Masyarakat Rajekwesi, Cabup Mas Wiwit Didoakan Jadi Bupati Jepara

“Kedatangan saya ke Undip dalam rangka fasilitasi masalah yang terjadi terkait perundungan yang diduga memakan banyak korban, salah satunya ada yang meninggal dunia (mahasiswa PPDS, Dokter Aulia Risma),” paparnya dalam konferensi pers di gedung FK Undip, Jumat (13/9/2024).

Kiranya kedua belah pihak harus saling terbuka dan harus bersama-sama bisa membedakan mana kasus yang ranahnya hukum dan persoalan bersama.

“Jadi harus dibenahi dalam rangka benahi tata kelola agar bullying yang ada diseluruh rumah sakit di Indonesia bisa diperbaiki,” paparnya.

Dirinya juga mendesak kepada pihak kampus maupun rumah sakit untuk memberikan punishment atau hukuman kepada para pelaku dengan membuat aturan-aturan bersama.

“Kalau ada diantara mereka yang bullying harus diberikan punishment, kalau bagu kasih reward. Agar publik tahu kondisi yang sebenarnya yang sebenarnya terjadi, tidak terjadi goreng menggoreng dan masalah jadi rumit,” ujarnya.

Dekan Undip Akui Ada Bullying

Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Undip, Dokter Yan Wisnu mengakui, bahwa dalam praktik pembelajaran di PPDS kampusnya memang telah ditemukan tindakan bullying atau perundung. Pernyata tersebut ia sampaikan dalam pertemuan bersama Anggota Komisi IX DPR RI dan Direktur RSUP Kariadi di gedung FK Undip.

“Ada tiga hal, kami menyadarkan, menyampaikan dan mengakui bahwa sistem PPDS di internal kami terjadi praktik-praktik atau kasus perudungan dalam berbagai bentuk, drajat dan hal,” ucapnya dihadapan Jatengnews.id dan para mahasiswa PPDS yang hadir dalam forum tersebut.

Munculnya, kagaduhan bullying di dunia kedokteran PPDS Undip ini sempat viral di medsos dan membuat kegaduhan sehingga dirinya menyampaikan permintaan maaf.

Baca juga: Buntut Kasus Bullying PPDS Undip Menteri Kesehatan Dilaporkan ke Polisi

“Dengan demikian kami mohon maaf kepada masyarakat, kemenkes, kemendikbus dan kepada komisi 9 dan 10. Kami mohon maaf bila masih ada kekurangan dalam menjalankan PPDS,” katanya.

Selanjutnya, Direktur Layanan Operasional RSUP Jateng, dokter Mahabara Yang Putra, juga mengatakan.

“Kami sebagai wahana rumah sakit pendidikan tidak lepas dari kekurangan dan ke salahan. Segala kekurangan yang terjadu masih belum bisa mencapai ekspektasi, kami turut bersimpati dan mohon maaf, kedepan berharap jadi lebih baik,” ucapnya. (Kamal-02)

Berita Terkait

BERITA TERBARU

- Advertisement -spot_img

BERITA PILIHAN