Sragen, Jatengnews.id – Pemerintah Kabupaten Sragen tak henti-hentinya memberikan edukasi mengenai pencegahan dan penanganan stunting kepada masyarakat, utamanya para kader yang menjadi garda terdepan tenaga kesehatan Kabupaten Sragen.
Bupati Sragen, dr. Hj. Kusdinar untung Yuni Sukowati, bersama dinas-dinas terkait terus melakukan kunjungan ke kecamatan-kecamatan untuk mensosialisasikan pentingnya memperhatikan gizi ibu dan anak.
Baca juga : Desa Geneng Kabupaten Sragen Masuk Nominasi Smart City Tahun 2024
Belum lama ini giliran Kader Kesehatan, PKK, POSYANDU, dan KB, serta Ibu-ibu RT dan RW se- Kecamatan Gemolong untuk mendengarkan sosialisasi dari Bupati Sragen bersama Kepala Bidang Pelayanan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Sragen, Triyanta, S.K.M., M.M di Halaman Kantor Kecamatan Gemolong.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Yuni meminta hadirin yang sudah bertugas lebih dari 20 tahun sebagai kader untuk maju ke depan.
Suratin, wanita berusia 75 tahun yang telah mengabdi sebagai kader sejak tahun 1980-an, menjadi perwakilan dari 9 orang rekannya untuk bercakap-cakap dengan Bupati Yuni.
Ketika Bupati Sragen bertanya perbedaan menjadi kader di tahun 1980-an dengan sekarang, Suratin menjawab tidak ada bayaran sama sekali untuk tenaga kesehatan lepas saat itu. Ia mengaku bersyukur karena saat ini kader telah diberikan honor, meskipun tidak banyak jumlahnya namun ia cukup merasa diperhatikan oleh pemerintah.
Di atas panggung, Ia dan rekan-rekannya juga kompak menceritakan pengalaman yang tidak bisa dilupakan selama bertugas sebagai kader adalah diragukan oleh ibu-ibu dengan balita meskipun telah menggunakan alat yang canggih.
“Ibu Ibu-ibu sering tidak percaya kalau BB anaknya tidak kunjung naik, mereka merasa sudah memberikan makanan yang bergizi kepada anaknya. Jadi mereka menuduh alat timbangan di Posyandu rusak.” Katanya dikutip dari laman resmi Pemkab Sragen, Senin (16/09/2024).
Meskipun begitu, para kader senior tersebut tidak membalas dengan amarah. Mereka justru meminta ibu-ibu yang tidak mempercayai mereka, untuk membawa timbangan sendiri dari rumah dan membandingkan berat badan (BB) anak mereka dengan hasil timbangan antopometri yang ada di Pos Pelayanan terpadu (POSYANDU).
“Kalau kita marah, nanti ibu-ibu tidak membawa anaknya lagi ke Posyandu untuk ditimbang.” ujarnya.
Selain itu, masyarakat juga seringkali kesal ketika diminta Kartu Keluarga (KK) untuk skrining.
Kader-kader berusia senja tersebut bersahut-sahutan menceritakan, bahwa warga selalu menganggap permintaan data keluarga hanyalah untuk penerimaan bantuan.
“Kami menjawab apa adanya, untuk pendataan. Kalau memang sudah mengumpulkan, tidak akan kami minta lagi, Tapi banyak yang ngeyel, padahal mereka yang tidak mengumpulkan sampai batas waktu yang ditentukan.” jelasnya.
Meskipun begitu, para kader menganggap sikap para ibu tersebut adalah hal biasa yang sering mereka temui selama bertugas. Mereka harus tetap menguatkan hati, agar tugas untuk mengawal kesehatan ibu dan anak dapat mereka tuntaskan dengan baik.
“Anak-anak jaman sekarang tidak ada yang mau menggantikan tugas kami, menurut mereka tugas ini adalah tugas yang berat dengan imbalan yang tidak seberapa.” ujarnya.
Mendengar suka-duka para kader sepuh itu, Bupati Yuni memuji hati mereka yang seluas samudera. Meskipun penuh rintangan dan halangan, namun para kader terus menunaikan tugas mereka dengan penuh kasih dan keikhlasan.
“Terima kasih para kader yang luar biasa, semoga Allah memberikan pahala yang akan membuat panjenengan sekalian masuk surga dengan mudah.” ucapnya.
Angka stunting di Kecamatan Gemolong sendiri, masih di bawah rata-rata Kabupaten Sragen yaitu sebesar 12.7%. Untuk itu Bupati Yuni mengajak para kader agar semakin getol menanggulangi stunting demi generasi muda Kabupaten Sragen. Dengan begitu, kinerja dan kerja keras para kader akan dinilai dengan baik oleh masyarakat.
Baca juga : Yuk ke Hutan Kota Sragen, Nikmati Udara Sejuk Sambil Melepas Penat
Acara diisi dengan lomba pidato bertema “Pencegahan dan Penanganan Stunting” antar kelurahan yang diwakili oleh satu orang kader. (03)