Beranda Pendidikan Kisah Perjuangan Siswa SDN Bedono Sayung Demak Belajar di Kolong Bangunan

Kisah Perjuangan Siswa SDN Bedono Sayung Demak Belajar di Kolong Bangunan

Suasana guru dan siswa SD N1 Bedono saat gelar KBM di bawah kolong bangunan, Jumat (2/5/2025). (Foto: Sam)

Demak, Jatengnews.id — Ratusan siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) Bedono 1, Kecamatan Sayung Kabupaten Demak, sudah dua bulan terakhir menjalani kegiatan belajar mengajar (KBM) dalam kondisi yang tidak layak.

Mereka terpaksa belajar di bawah kolong bangunan sekolah baru tanpa meja dan kursi, hanya beralaskan tikar dan terpal bekas.

Baca juga : Kronologi Kecelakaan Jalan Walisongo Tugu, Mahasiswa Meninggal Dunia

Kondisi ini terjadi karena seluruh ruang kelas gedung baru dikunci oleh pihak kontraktor akibat keterlambatan proses administrasi proyek pembangunan. Alhasil, empat kelas harus mengikuti KBM di bawah kolong gedung, sementara dua kelas lainnya belajar di ruang lama yang juga memprihatinkan.

Para siswa pun mengeluhkan ketidaknyamanan dalam belajar.

“Belajar di bawah gedung itu pegal banget. Nggak ada meja, duduk di lantai terus, kadang kehujanan kalau hujan besar sama angin,” keluh Atikah, salah satu siswi SDN Bedono 1 kepada Wartawan, Jumat (2/5/2025).

Hal senada, siswa kelas 4, Putri, juga berharap bisa kembali belajar seperti semula.

“Kami pengen cepat-cepat bisa belajar di kelas, biar nyaman seperti sekolah yang lain,” ungkapnya.

Bendahara Komite Sekolah SDN Bedono 1, Darso, menjelaskan bahwa gedung sekolah yang baru sebenarnya sudah selesai dibangun karena sekolah ini termasuk yang terdampak proyek tol laut Semarang–Demak. Namun, hingga kini gedung tersebut belum dapat digunakan karena seluruh ruangannya masih dikunci oleh kontraktor.

“Yang belajar di kolong gedung ada empat kelas. Sisanya menempati bangunan lama yang juga tidak layak. Ini semua terjadi karena proses administrasi antara kontraktor pembangunan sekolah dan pelaksana proyek tol yang belum selesai,” terang Darso.

Saat dimintai tanggapan terkait kondisi tersebut, Bupati Demak Eisti’anah mengaku belum mengetahui informasi tersebut. Namun ia menyatakan akan segera menelusuri permasalahannya.

“Coba nanti kita cari tahu berkaitan hal itu. Sebenarnya kalau pembangunan tol itu kan harusnya sudah selesai dulu ya. Berkaitan dengan penggantian lahan, tanah, kemudian semua harusnya sudah clear dengan adanya pembangunan tol. Sepertinya harusnya tidak ada, tapi dengan informasi ini nanti coba kami telusur terlebih dahulu sebenarnya ada masalah seperti apa,” ungkapnya.

Baca juga : Kecelakaan Maut Jalan Raya Pantura Kendal, Korban Meninggal di Lokasi

Ironisnya, pihak sekolah enggan memberikan komentar terkait kondisi anak didiknya yang belajar dalam situasi memprihatinkan tersebut. Di tengah peringatan Hari Pendidikan Nasional, nasib siswa SDN Bedono 1 Sayung justru mencerminkan kegagalan sistem dalam menjamin hak pendidikan yang layak bagi setiap anak. (Sam-03)

Exit mobile version