Beranda Daerah KTST Demak Gagas Kebangkitan Pertanian Organik

KTST Demak Gagas Kebangkitan Pertanian Organik

Rois Syuriah PWNU Jateng, KH Ubaidillah Shodaqoh bersama Tanfidziah PCNU dan KTST Demak saat gelar Halal bihalal. (Foto: Sam)

Demak, Jatengnews.id — Saat ini ditengah tantangan dunia pertanian yang semakin kompleks, Kadang Tani Sarwo Tulus (KTST) hadir sebagai nafas baru yang membawa harapan bagi para petani Nahdliyin.

Didirikan oleh Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah, KTST menjadi wadah kolaboratif yang mengusung semangat kemandirian, kejujuran, dan ketulusan dalam mengembangkan pertanian berkelanjutan berbasis organik.

Baca juga : Video Petani Demak Protes Mafia Pupuk Subsidi

Melalui pendekatan gotong royong dan nilai-nilai lokal, KTST aktif menggelar pelatihan, diskusi, dan kegiatan sosial untuk memperkuat ketahanan pangan serta meningkatkan kesejahteraan petani. Di Kabupaten Demak, KTST terus berkembang dengan semangat memperkuat struktur organisasi hingga tingkat kecamatan.

“Kegiatan ini menjadi sarana untuk mempererat persaudaraan petani Nahdliyin dan memperkuat struktur organisasi di tingkat bawah,” ujar Ketua Konsulat KTST Demak, Ahmad Munif, kepada Jatengnews, Jumat (2/5/2025).

Ia menambahkan bahwa tantangan utama adalah mengajak petani beralih dari pupuk anorganik ke organik yang tidak semudah dibayangkan.
Dalam perjalanannya, pengurus KTST Demak juga memohon doa restu kepada para alim ulama, khususnya Rois Syuriah PWNU, KH Ubaidillah Shodaqoh, agar perjuangan mereka dalam menjam’iyahkan para petani diberi kelancaran.

“Kami berharap, KTST Demak bisa menjadi pionir bagi kabupaten-kabupaten lain dalam pertanian organik,” harap Munif.

Sebelumnya, keluarga besar KTST telah menggelar Halal bihalal di kediaman KH Nur Ihsan. Dalam pertemuan tersebut, KH Ubaidillah Shodaqoh menegaskan bahwa Demak memiliki sejarah panjang sebagai pusat peradaban Islam, termasuk sektor pertaniannya.

“Kalau dulu Walisongo membangun kerajaan Islam di Demak karena infrastrukturnya lengkap, maka sudah seharusnya Demak bisa jadi pelopor pertanian organik,” tuturnya.

KH Ubaidillah juga menekankan pentingnya kemandirian petani dalam memproduksi pupuk organik sendiri. Langkah ini diyakini mampu menciptakan ekosistem pertanian yang sehat, mengurangi ketergantungan pada bahan kimia, serta meningkatkan kualitas panen yang ramah lingkungan.

Sementara itu, Ketua PCNU Demak, KH Muhammad Aminudin, turut menyuarakan keprihatinannya terhadap kondisi petani masa kini yang dinilainya banyak menghadapi tekanan.

Ia mendorong agar KTST bisa menjadi jembatan untuk mengembalikan nilai-nilai pertanian tradisional yang mengedepankan kesederhanaan dan ketahanan pangan berkelanjutan.

Baca juga : Panen Jagung Melimpah Pemkab Demak Harapkan Anak Muda Jadi Petani

“Dulu petani merasa lega setelah menanam dan sangat bahagia saat panen. Sekarang kondisinya berbeda. Kita harus belajar dari pertanian zaman dahulu, termasuk budaya menyimpan hasil panen untuk masa depan,” pungkasnya. (Sam-03)

Exit mobile version