Semarang, Jatengnws.id – Ketua DPRD Jateng Sumanto meminta masalah penurunan kasus angka stunting di Jawa Tengah menjadi program prioritas Gubernur Jateng Ahmad Luthfi.
Sumanto menegaskan, pasalnya, persoalan stunting terkait dengan kesehatan ibu dan anak serta kesiapan Indonesia menghadapi bonus demografi.
“Penyebab utama stunting adalah kurangnya asupan nutrisi selama masa pertumbuhan anak,” kata Ketua DPRD Jateng Sumanto, belum lama ini.
Menurutnya, stunting adalah kondisi yang ditandai dengan kurangnya tinggi badan anak apabila dibandingkan dengan anak-anak seusianya.
Baca juga: Sumanto Pacu Regenerasi Dalang Muda Lestarikan Budaya Wayang Kulit
“Sederhananya, stunting merupakan sebutan bagi gangguan pertumbuhan pada anak,” jelasnya.
Sumanto yang juga mantan Ketua DPRD Karanganyar ini menyampaikan, beberapa kali ikut mensosialisasikan upaya mengurangi angka stunting di masyarakat.

Ia menggandeng Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) yang memiliki program Bangga Kencana.
Menurut Sumanto, stunting juga berkaitan dengan persoalan kemiskinan yang masih terjadi pada sebagian masyarakat Jateng. Ada beberapa indikator kemiskinan yang menjadi parameter.
Yaitu tidak memiliki jamban, tidak memiliki sumber air minum, tidak memiliki sambungan listrik, rumah kategori tidak layak huni, individu yang berisiko stunting, dan anak yang tidak sekolah usia 7 hingga 18 tahun.
Sumanto menyebut ada sejumlah faktor utama penyebab stunting yang perlu diwaspadai oleh masyarakat. Beberapa di antaranya yaitu ibu hamil kekurangan asupan gizi, pola makan tidak seimbang, dan perawatan tak memadai setelah melahirkan.
“Masih banyak orang tua yang salah kaprah. Mereka mengira anak pendek karena faktor genetik, padahal genetik hanya menyumbang sebagian kecil. Yang utama adalah kecukupan gizi dalam jangka panjang,” tegas Sumanto.
Baca juga: Lebih Efisien Sumanto Dorong Petani Gunakan Pupuk Organik
Ia juga menambahkan, anak yang bertubuh pendek belum tentu mengalami stunting. Oleh karena itu, orang tua perlu memahami ciri-ciri stunting secara medis, seperti pertumbuhan yang melambat, penurunan berat badan drastis, dan gangguan perkembangan.
Ketua DPRD Jateng itu mendesak agar pemerintah desa, kader kesehatan, dan pihak sekolah turut aktif melakukan edukasi gizi dan pola asuh yang tepat kepada masyarakat.
“Kita harus bergerak bersama. Mulai dari lingkungan keluarga, tenaga kesehatan, hingga lembaga pendidikan harus berperan untuk mencegah stunting sejak dini,” tuturnya.
Sumanto berharap semua pihak semakin sadar akan pentingnya peran gizi seimbang, sanitasi layak, dan layanan kesehatan yang merata sebagai kunci utama untuk melahirkan generasi yang sehat dan berkualitas. (Adv-01)