Jakarta, Jatengnews.id – Belum lama ini ramai terkait maraknya penyelundupan sejumlah barang ilegal masuk ke Indonesia melalui jalur Batam, dimana penyelundupan barang ilegal itu diduga dibekingi langsung oleh oknum aparat.
Rilis yang diterima wartawan, Senin (19/5/2025), Direktur Eksekutif Veritas Institute, Aldi Tahir, mengatakan, saat ini, aksi penyelundupan barang ilegal masih matak. Terutama yang masuk melalui Batam.
Baca juga : Kapolri Prediksi Puncak Mudik Sampai Semarang Sabtu Pagi
Pihaknya mendesak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan aparat penegak hukum lainnya mengambil tindakan terkait perihal maraknya penyeludupan melalui Batam.
“Batam menjadi bagi penyelundup. Aparat harus mengambil tindakan tegas,”ujarnya.
Salah satu kasus yang menjadi perhatian, Aldi menyebut adalah dugaan penyelundupan beras oleh sosok berinisial BJ, yang disebut-sebut merupakan anak kandung dari AK, pemilik pabrik rokok tanpa pita cukai.
“BJ diketahui merupakan orang kepercayaan dari tiga tokoh lainnya, yakni A, R dan BS yang disebut punya akses ke Bulog”, jelasnya.
Selain itu menurutnya, BJ pun diduga menggunakan gudang di kawasan Kartika, Pantai Stres, Batu Ampar, Batam, sebagai tempat bongkar muat beras ilegal.
Modusnya, dugaan beras yang diimpor menggunakan kontainer dengan dokumen palsu, di atas kertas tertulis plastik, tapi isi sebenarnya beras. Setelah itu, beras diganti kemasan menjadi karung berlogo Bulog agar tampak legal saat dikirim ke luar Batam.
Ia juga menjelaskan, keterlibatan BJ yang diduga memanfaatkan perusahaan ekspedisinya, PT PPSS, untuk mengurus administrasi kepabeanan agar bisa lolos dari pemeriksaan petugas.
Baca juga : Ajudan Kapolri Tempeleng Wartawan Semarang Saat Liputan Arus Balik
“Presiden Prabowo Subianto, Kapolri, dan Menkopolkam turun tangan langsung untuk membongkar jaringan penyelundupan ini dan menindak semua pihak yang terlibat,”tandasnya. (Iwan-03)