Beranda Daerah Nawal Arafah Yasin Apresiasi Posyandu Tulip RW 08 Cangkiran, Jalankan 6 SPM

Nawal Arafah Yasin Apresiasi Posyandu Tulip RW 08 Cangkiran, Jalankan 6 SPM

Ketua Tim Pembina Posyandu Jateng Nawal Arafah Yasin ketika kunjungi Posyandu Tulip RW 08 Cangkiran Mijen Semarang. (Foto:pemprov)

Semarang, Jatengnews.id – Ketua Tim Pembina Posyandu Jawa Tengah Nawal Arafah Yasin mengapresiasi Posyandu Tulip RW 08 Cangkiran Mijen yang telah menjalankan 6 SPM (Standar Pelayanan Minimum)

Posyandu Tulip ini tak hanya melayani kesehatan, namun juga aktif selesaikan masalah ijazah yang ditahan, serta monyet liar yang masuk ke perumahan.

Baca juga : Nawal Arafah Yasin Tinjau Lapas Perempuan

“Di sini SPM sosial sudah ada, SPM pekerjaan umum, perumahan rakyat, dan trantibum linmasnya sudah ada, dan di sini bukan hanya pengelolaan sampah. Yang menarik lagi, kebutuhan untuk ketertiban umum, sampai ada kera masuk perumahan, juga dilaporkan di Posyandu. Ada literasi pojok baca, dan galeri UMKM di sini sangat bagus. Bisa jadi percontohan ya,” kata Nawal, Rabu (21/5/2025) ketika kunjungi Posyandu Tulip RW 08 Cangkiran Mijen.

Nawal menjelaskan, kini fungsi Posyandu tidak terbatas pada pelayanan kesehatan. Berdasar Permendagri Nomor 13 Tahun 2024 tentang Posyandu, kewenangan Posyandu kini bertambah dalam layanan kesehatan, layanan sosial, pendidikan, trantibum linmas, perumahan rakyat, serta pekerjaan umum.

Dia yang juga Ketua TP PKK Jateng ini menyampaikan, pemprov telah menyusun surat edaran, agar setiap kabupaten memiliki minimal tiga Posyandu yang memenuhi enam SPM, sebagai proyek percontohan. Harapannya, tiga Posyandu yang nantinya ada, dapat menjadi rujukan bagi kecamatan dan desa lainnya.

Dalam kunjungannya, Nawal juga mengapresiasi penerapan layanan kesehatan lima meja di Posyandu Tulip, meliputi pendaftaran, penimbangan, pengukuran, pemeriksaan, dan penyuluhan.

Ia juga menyoroti inovasi pencatatan data keluarga dalam satu map terintegrasi, yang memuat informasi lengkap dari ayah, ibu, hingga anak.

“Ini bisa menjadi contoh bagi Posyandu lainnya. Bahkan, ada papanisasi untuk memantau imunisasi secara visual, sehingga lebih mudah menentukan intervensi lanjutan,” ucapnya.

Ketua Tim Pembina Posyandu Kota Semarang, Lies Iswar Aminuddin melaporkan, Kota Semarang memiliki 1.642 Posyandu aktif, yang sebagian besar masih fokus pada bidang kesehatan, pendidikan, dan sosial.

Pihaknya kini tengah mengupayakan penerapan enam SPM di seluruh kelurahan, yang berjumlah 177 Posyandu.

“Insyaallah tahun ini atau paling lambat tahun depan, seluruh kelurahan di Kota Semarang sudah menerapkan Posyandu enam SPM. Saat ini kami tengah mempersiapkan tiga titik sebagai pilot project, yaitu di Cangkiran, Banyumanik, dan Ngaliyan,” jelas Lies.

Baca juga: Pegiat Literasi Apresiasi Buku Karya Nawal Arafah, Dorong Disalurkan ke Pesantren

Ketua Posyandu Tulip RW 08, Ida Faiqotul membeberkan, penerapan enam SPM mulai berjalan pada Januari 2025. Hingga saat ini, sudah ada 22 aduan yang masuk, baik melalui hotline atau datang langsung ke stan Posyandu di lingkungan setempat.

“Ada laporan ijazah ditahan oleh sekolah, itu berhasil kami tangani, yang kami koordinasikan dengan DPRD Kota Semarang. Ada juga laporan gangguan monyet liar, kami melanjutkan ke PSDA, dan dalam waktu dua hari monyet bisa tertangkap,” ucapnya.

Ida menambahkan, dalam menjalankan tugas, setiap SPM dibekali dengan nomor-nomor penting. Ini bermanfaat jika dalam kondisi darurat, petugas di SPM bersangkutan bisa langsung berkoordinasi dan mendapat solusi.(02)

Exit mobile version