Beranda Daerah Cegah Radikalisme di Sekolah, Sosialisasi Penguatan Moderasi Beragama Digencarkan

Cegah Radikalisme di Sekolah, Sosialisasi Penguatan Moderasi Beragama Digencarkan

Kepala Balai Litbang Agama Semarang, Moch. Muhaemin, dalam kegiatan PMB bagi Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) tingkat SMP Negeri dan Swasta se-Kabupaten Batang, yang digelar di SMP Negeri 1 Kandeman pada Senin (26/5/2025). (Foto : Dokumen)

Semarang, Jatengnews.id – Kepala Balai Litbang Agama Semarang, Moch. Muhaemin menyebut Penguatan Moderasi Beragama (PMB) jadi strategi jangka panjang yang efektif untuk membentengi peserta didik dari paham radikal.

“PMB sebelumnya telah kami lakukan di lingkungan perguruan tinggi, dan sekarang kami mulai menyasar guru-guru PAI. Mengapa guru? Karena guru adalah agen penting dalam mengenalkan nilai-nilai moderasi kepada peserta didik,” ujar Muhaemin dalam kegiatan PMB bagi Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) tingkat SMP Negeri dan Swasta se-Kabupaten Batang, yang digelar di SMP Negeri 1 Kandeman pada Senin (26/5/2025).

Baca juga : Cegah Radikalisme Pj Bupati Pati Tekankan Pentingnya SMAP

Menurutnya, peserta didik saat ini rentan terhadap paparan ideologi ekstrem. Oleh karena itu, guru memiliki peran strategis dalam memberikan pemahaman yang adil dan menyeluruh mengenai keberagaman agama. Muhaemin juga menepis anggapan yang menyamakan moderasi beragama dengan pendangkalan ajaran agama.

“Justru sebaliknya, moderasi beragama adalah penguatan terhadap ajaran setiap agama untuk mengedepankan toleransi, menghargai perbedaan, dan menjaga harmoni sosial,” tambahnya.

Muhaemin menekankan bahwa semakin beragamnya latar belakang peserta didik mendorong Kementerian Agama, melalui Balai Litbang Agama Semarang, untuk menggandeng guru-guru PAI dalam Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) sebagai mitra strategis dalam memperkuat nilai-nilai kerukunan.

Langkah ini sejalan dengan Asta Cita Presiden yang dijabarkan ke dalam delapan program prioritas Kementerian Agama, salah satunya adalah penguatan kerukunan umat beragama.

“Batang mungkin selama ini terasa aman, tapi kita tidak boleh lengah. Sifat ekstremisme bisa masuk kapan saja. Karena itu, kepedulian Bapak/Ibu guru untuk menjaga kerukunan sangat dibutuhkan, demi membawa negeri ini menjadi baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur,” tegasnya.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Batang, Bambang Suryantoro Sudibyo, turut menyambut baik pelaksanaan kegiatan ini. Ia bahkan menyebut kegiatan PMB sebagai yang pertama kali diselenggarakan di Batang dengan tema moderasi beragama.

“Saya sangat terkesan dengan tema ini. Pengalaman saya waktu kecil mengajarkan bahwa kehidupan yang damai antaragama itu bisa dibangun dari interaksi sehari-hari,” ujar Bambang mengenang masa kecilnya di Tanah Emas, Semarang, kawasan yang dikenal sangat heterogen.

Ia bercerita, meskipun tinggal di lingkungan mayoritas non-Muslim, ia merasa aman dan dihargai. Bahkan, masyarakat lintas agama di sana bergotong royong membangun musala demi memenuhi kebutuhan ibadah umat Islam.

“Di sana, saya mengenal gereja, vihara, dan klenteng, dan tak pernah dilarang orang tua bermain dengan teman-teman dari latar belakang agama yang berbeda. Ayah saya seorang muballigh, tapi beliau tidak pernah membatasi interaksi saya,” imbuhnya.

Pengalaman tersebut, menurut Bambang, menjadi contoh nyata nilai-nilai moderasi beragama yang dapat diwariskan kepada peserta didik masa kini. Ia menekankan pentingnya menanamkan sikap menghargai perbedaan, baik di lingkungan yang heterogen maupun homogen.

“Kadang yang homogen justru lebih rawan, karena tidak terbiasa menghadapi perbedaan. Maka anak-anak perlu dilatih untuk tidak mengejek yang minoritas. Di kota-kota besar, mungkin keberagaman menjadi hal biasa. Tapi di daerah, ini perlu dibangun dengan kesadaran,” ujarnya.

Baca juga : Ketua DPRD Jateng Sumanto Sebut Kesenian Barisan Hokya Jadi Penggerak Ekonomi Daerah

Kegiatan ini diikuti sekitar 100 peserta yang merupakan perwakilan guru PAI SMP Negeri dan Swasta. Narasumber dalam kegiatan ini adalah Prof. Dr. K.H. Sam’ani Sya’roni, M.Ag., Guru Besar UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan. (03)

Exit mobile version