28 C
Semarang
, 13 Juni 2025
spot_img

Resmikan Nusantara Islamic Center, PCINU Jerman Gandeng Lintas Iman dan Pemerintah

Peluncuran NUIC ditandai dengan seremoni simbolik yang menunjukkan kolaborasi erat lintas sektor.

Jerman, Jatengnews.id  – Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Jerman secara resmi meluncurkan Nusantara Islamic Center (NUIC) dalam sebuah acara Halalbihalal yang dihadiri lebih dari 150 masyarakat Indonesia di Düsseldorf, Sabtu (7/6/2025).

Acara ini menjadi puncak dari rangkaian “Gebyar Dzulhijjah 1446 H” yang berlangsung selama dua hari.

Baca juga: Jawab Tantangan Karier, PCINU Jerman Gelar Pelatihan Kepemimpinan untuk Diaspora Muslim Indonesia

Peluncuran NUIC ditandai dengan seremoni simbolik yang menunjukkan kolaborasi erat lintas sektor. Prosesi tabuhan rebana secara bersama-sama dipimpin oleh enam tokoh utama yang mewakili berbagai pilar komunitas.

Diantaranya Miftah El Azmi (Ketua Tanfidziyah PCINU Jerman), Habib Husein Al Kaff (Wakil Rois Syuriah PCINU Jerman), Antonius Yudi Triantoro (Konsul Jenderal RI Frankfurt), Yudhi Rahadian (CEO Techbros), Vinsensius Adi Gunawan (Komunitas Katolik Indonesia di Köln), dan Andar Parlindungan Pasaribu (United Evangelical Mission).

Nusantara Islamic Center (NUIC) digagas sebagai inisiatif bersama antara PCINU Jerman, Pengurus NU di negara bagian Nordrhein-Westfalen (NRW), dan perusahaan teknologi Techbros. Dalam presentasinya, Muhammad Nida Fadlan (Ketua LTN PCINU Jerman) menjelaskan, NUIC didirikan untuk menjawab kebutuhan riil komunitas diaspora.

“NUIC hadir untuk menjadi wadah pusat pengembangan budaya keislaman dan keindonesiaan,” ujar mahasiswa doktoral kajian Islam Indonesia di University of Cologne ini.

Menurutnya, hal ini untuk mengisi kekosongan akan adanya tempat ibadah rutin bernuansa Indonesia, pusat pendidikan pemuda, sarana pelestarian budaya, serta jembatan integrasi dengan masyarakat Jerman yang lebih luas. Seluruh aktivitas rutin NUIC ke depannya akan berpusat di kantor Techbros, Düsseldorf.

Secara filosofis, NUIC berlandaskan pada ajaran Islam rahmatan lil alamin yang diwujudkan melalui empat pilar, yakni berpegang pada akidah Ahlussunnah wal Jamaah, bersikap moderat dan adil, menjunjung tinggi toleransi, serta beroperasi sebagai lembaga sosial non-partisan.

Inisiatif ini mendapat sambutan hangat dari berbagai kalangan. Konsul Jenderal RI Frankfurt, Antonius Yudi Triantoro, menyatakan dukungannya.

“Pendekatan moderat yang diusung NUIC akan mempermudah kerja KJRI dalam merawat keberagaman masyarakat Indonesia di Jerman. Ini adalah mitra strategis kami,” katanya.

Dari kalangan lintas iman, Vinsensius Adi Gunawan, menekankan pentingnya persaudaraan sosial. “Di atas teologi yang beragam, ada ‘meta-agama’, yaitu persaudaraan yang harus kita junjung tinggi. Kami siap berkolaborasi,” ungkapnya.

Hal senada disampaikan Andar Parlindungan Pasaribu. “Ketika duduk bersama Nahdlatul Ulama, kami selalu merasa nyaman dan tidak ada sekat. Kami siap bekerja sama,” ungkapnya.

Baca juga: Komunitas Muslim Indonesia Jerman Dirikan Nusantara Islamic Center

Acara diisi juga dengan pembacaan Maulid Simtudduror dipimpin oleh Wakil Rois Syuriah PCINU Jerman, Habib Husein Al Kaff dan diiringi Qasidah yang dibawakan oleh Tim Hadrah NU Jerman. Kemudian dilanjutkan dengan Tausiyah dan Mauidhoh Hasanah oleh Gus Muhammad Rodlin Billah, Wakil Katib Syuriah PCINU Jerman.

Habib Husein Al Kaff menegaskan, acara ini adalah momentum untuk memperkuat dua ikatan sekaligus. “Kita di sini tidak hanya mempererat ukhuwah Islamiyah (persaudaraan keislaman), tetapi juga ukhuwah wathaniyah (persaudaraan kebangsaan),” tuturnya.

Dihadiri berbagai komunitas Indonesia di Jerman seperti Indonesia Muslim Bonn (IMB), Keluarga Indonesia Aachen (KIA), dan Muslim Ruhr, peluncuran NUIC menandai sebuah langkah maju yang signifikan bagi diaspora Indonesia di Jerman dalam memberikan kontribusi positif di Eropa. (02)

Berita Terkait

BERITA TERBARU

- Advertisement -spot_img

BERITA PILIHAN