SEMARANG, Jatengnews.id – Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Jawa Tengah menaruh perhatian serius terhadap maraknya praktik judi online (judol) yang menyasar masyarakat menengah ke bawah. Kelompok ini dinilai paling rentan terjerat karena tekanan ekonomi.
Kepala Diskominfo Jateng, Agung Hariyadi, menyampaikan bahwa pihaknya mulai menggencarkan sosialisasi mengenai bahaya judol kepada masyarakat kelas menengah ke bawah, terutama melalui media sosial dan kanal informasi publik lainnya.
Baca juga: Diskominfo Karanganyar Ingatkan Masyarakat Bahaya Pinjol
“Kelompok ekonomi rentan ini sangat mudah terpengaruh. Karena itu, kami fokus melakukan edukasi ke mereka. Kami sebar pesan-pesan sosialisasi lewat berbagai platform digital,” ujar Agung saat diwawancarai, Rabu (2/7/2025).
Meski demikian, ia menegaskan bahwa kecanduan judi online tak hanya mengancam satu lapisan masyarakat.
“Semua kalangan bisa terdampak. Tapi kita fokus ke mereka yang paling rawan dulu,” tambahnya.
Diskominfo Jateng saat ini sudah membentuk tim khusus untuk melakukan pendalaman dan pemantauan terhadap penyebaran judi online. Agung menyebut, pihaknya juga telah menjalin kerja sama dengan tim siber dari Polda Jawa Tengah untuk menangani laporan-laporan yang masuk.
Baca juga: Korpri Jateng Dukung Program Pemerintah untuk Kesejahteraan Rakyat
“Kami rutin berkoordinasi dengan tim cyber Polda. Tapi kami hanya bertugas memantau dan melaporkan, karena kewenangan untuk menutup situs dan melakukan penindakan ada di pemerintah pusat,” jelasnya.
Agung berharap, kolaborasi antarinstansi ini bisa mencegah semakin banyaknya warga yang terjerat praktik judi online yang makin masif belakangan ini.
“Harapan kami, makin banyak masyarakat yang sadar dan terlindungi dari jerat judol. Edukasi adalah kunci,” pungkasnya. (02)