
DEMAK, Jatengnews.id – Genangan air rob di Jalur Pantura Sayung, Kabupaten Demak, mulai menunjukkan tanda-tanda surut dalam beberapa hari terakhir. Namun, kondisi ini belum merata di kedua arah jalur utama.
Jalur dari arah Semarang menuju Demak mulai kering, sementara arah Demak ke Semarang masih tergenang, meski ketinggiannya menurun dibanding pekan lalu.
Baca juga : Kementerian PU dan Pemprov Jateng Pasang Batas Beton di Semarang Sayung, Upaya Atasi Macet Dampak Rob
Rob yang melanda kawasan Pantura Sayung telah berlangsung selama beberapa bulan, memicu keresahan warga. Aksi protes sempat digelar di depan pabrik besar PT Polytron, sebagai bentuk desakan kepada pemerintah agar segera menangani rob secara serius dan berkelanjutan.
“Kalau mau keluar rumah ya pasti harus lewat rob dulu. Kami sudah pasrah. Bantuan dari pemerintah hanya sementara dan tidak menyelesaikan masalah,” keluh Suyati, warga sekitar, Kamis (10/7/2025).
Menanggapi kondisi ini, Koordinator Observasi dan Informasi BMKG Maritim Tanjung Emas, Ganis Erutjahjo, menyatakan bahwa surutnya air rob saat ini disebabkan oleh rendahnya pasang laut pada bulan Juli.
“Namun perlu diwaspadai, pada 13 Juli 2025 diperkirakan akan terjadi kenaikan pasang air laut. Jalur Pantura Sayung kemungkinan kembali tergenang, meskipun tidak setinggi dua bulan lalu,” ujarnya.
Ganis menjelaskan bahwa fenomena rob dipengaruhi oleh gaya gravitasi antara bumi dan bulan. Pada bulan Juli, gaya tarik ini cenderung lebih lemah, sehingga tidak menimbulkan pasang maksimum.
BMKG memprediksi kondisi pasang rendah akan bertahan hingga tiga bulan ke depan, namun pemantauan tetap dilakukan secara berkala. “Kami akan terus memberikan informasi terkini melalui kanal resmi BMKG,” tambahnya.
Baca juga : Banjir Rob Lumpuhkan Sayung 17 Desa Terendam
Masyarakat berharap pemerintah tidak hanya memberikan bantuan sementara, tetapi segera merancang solusi jangka panjang untuk penanganan rob di wilayah pesisir Demak, khususnya di jalur vital Pantura Sayung. Gangguan terhadap aktivitas warga dan arus lalu lintas akibat genangan rob dinilai telah cukup lama mengganggu kehidupan sehari-hari. (03)