30.8 C
Semarang
, 11 Juli 2025
spot_img

Edi Sayudi Tegaskan PSD Demak Belum Dijual, Status Masih Perserikatan

Isu penjualan PSD Demak ditepis Edi Sayudi. Klub masih berbentuk perserikatan dan tak bisa dijual sembarangan tanpa kongres resmi.

DEMAK, Jatengnews.id – Wakil Ketua Asprov PSSI Jawa Tengah yang juga Plt Ketua Askab PSSI Demak, Edi Sayudi, akhirnya angkat bicara terkait isu yang menyebut Persatuan Sepakbola Demak (PSD) akan dijual ke pihak swasta. Bahkan, rumor sempat menyebut keterlibatan salah satu rumah sakit dalam proses akuisisi tersebut.

Dalam pernyataannya, Edi menegaskan bahwa status hukum PSD saat ini masih berbentuk perserikatan, bukan Perseroan Terbatas (PT), sehingga tidak bisa serta-merta dijual atau dialihkan kepemilikannya tanpa prosedur resmi sesuai regulasi yang berlaku.

Baca juga : Rinto Subekti Ramaikan Bursa Calon Ketua Askab Karanganyar

“PSD berbeda dengan asosiasi biasa. Ia lahir dari perserikatan dalam organisasi dan belum berbentuk PT. Maka, penjualan atau pengalihan kepemilikan tidak bisa dilakukan begitu saja tanpa Kongres Luar Biasa,” ujar Edi saat ditemui di kediamannya, Kamis (10/7/2025).

Lebih lanjut, Edi mengungkapkan bahwa isu-isu mengenai pengelolaan PSD oleh pihak tertentu, termasuk kelompok Agus CS atau pihak yang disebut-sebut dekat dengan bupati, sering kali beredar tanpa pemahaman regulasi yang benar.

“Isu boleh saja beredar, tapi harus paham aturan. Selama belum ada kongres yang memutuskan, PSD tidak bisa dijual. Kalau sudah berbentuk PT, barulah bisa dialihkan sesuai kepemilikan saham,” tegasnya.

Edi membuka peluang bagi siapa saja yang ingin mengelola PSD, asalkan memenuhi dua syarat utama: memiliki kemampuan finansial dan target yang jelas dalam pengembangan klub.

“Silakan saja dikelola oleh siapa pun, tapi harus ada payung hukum. Nanti Askab yang keluarkan SK untuk menunjuk pengelola resmi kompetisi musim 2025–2026,” jelas Edi.

Edi juga menyampaikan bahwa PSD yang masih berstatus klub amatir mendapat dukungan dana dari negara. Saat ini, Askab PSSI Demak terus menjalankan pembinaan usia dini melalui Sekolah Sepak Bola (SSB) yang tersebar di berbagai wilayah Demak.

“Kami ingin mencetak sebanyak mungkin bibit unggul dari usia 10 tahun hingga U-21. Anak-anak ini nantinya bisa berlaga di turnamen resmi seperti PSSI U-15 dan turnamen tingkat nasional maupun internasional,” paparnya.

Pembinaan ini bersifat regulatif dan fasilitatif, mengingat banyak SSB belum memiliki dana operasional yang cukup. Karena itu, Askab hadir menyediakan regulasi serta menyelenggarakan turnamen sebagai wadah pembuktian bakat anak-anak muda.

Sebagai penutup, Edi memastikan bahwa tidak benar PSD Demak telah dijual. Ia menyebut akan ada Kongres Provinsi pada September 2025 untuk menentukan arah baru pengelolaan klub.

“Setelah kongres, semua isu akan saya klarifikasi. PSD tetap akan ikut kompetisi Liga 4. Tapi perlu diketahui, anggaran untuk Liga 4 bisa lebih dari Rp1 miliar. Maka, kami akan ajukan tawaran kepada stakeholder yang siap mendukung,” pungkasnya.

Menurut Edi, pengelolaan klub sepak bola bukan hanya soal ambisi pribadi, tapi juga tentang keberanian mengambil keputusan dan dukungan dari keluarga.

Baca juga : PSIS Semarang Bakal Diperkuat Striker Baru Gustavo Souza

“Sepak bola itu butuh orang yang berani mengambil keputusan dan memiliki dukungan keluarga,” katanya. (03)

Berita Terkait

BERITA TERBARU

- Advertisement -spot_img

BERITA PILIHAN