
KARANGANYAR, Jatengnews.id – Pemkab Karanganyar kembali melakukan sosialisasi gempur rokok ilegal.
Sosialisasi yang dilaksanakan di salah satu resto, Rabu (16/7/2025) tersebut, diikuti anak muda Karanganyar dari berbagai segmen.
Bupati Karanganyar Rober Christanto secara khusus memberikan pesan dan mengajak pemuda pelopor, putra – putri Lawu, duta Genre, untuk ikut memberantas rokok ilegal di Karanganyar.
Baca juga: Bupati Karanganyar Melantik Pramuka Garuda
Karena, menurut bupati, rokok tanpa cukai masih banyak ditemukan beredar luas di masyarakat. Terutama di pedesaan.
‘’Dari sisi produksi Karanganyar termasuk kecil. Justru menjadi pasar peredaran rokok tanpa cukai yang dijual rata – rata Rp 8.000 sebungkus, terpaut jauh dari harga rokok resmi yang dijual di pasaran,’’ujar bupati.
Orang nomor satu di Karanganyar tersebut menjelaskan, salah satu motto yang dikembangkan untuk menjadikan Karanganyar baru adalah sesarengan mbangun Karanganyar. Artinya, kata bupati, sektor pembangunan dikerjakan bersama semua warga sebagai bukti pengabdian dan cinta bumi Karanganyar.
“Salah satunya pemberantasan rokok ilegal yang masih banyak ditemukan. Terutama di pedesaan yang jauh dari pantuan,”jelasnya.
Bupati mengajak kalangan pemuda untuk tidak segan menegur bahkan melaporkan adanya rokok ilegal yang beredar di masyarakat.
“Pemuda harus berani dan jika menemui kendala silahkan melapor ke Pemkab, atau langsung kepada Bupati,”tegasnya.
Sementara itu, Kadisparpora Karanganyar, Hari Purnomo menuturkan, pihaknya kebagian tiga kali melakukan sosialisasi gempur rokok ilegal itu, termasuk salah satunya pemuda pelopor yang menjadi salah satu bagian yang aktif berorganisasi.
Baca juga: Pemkab Karanganyar Bentuk Desa Tangguh Bencana
Karanganyar memiliki Doktor Dinas berusia 27 tahun yang menjadi pemuda pelopor tingkat nasional di bidang pendidikan. Dia kini menjadi salah satu role model pemuda pelopor yng berprestasi di kalangan pemuda. Perjuangannya menjadi pemuda pelopor layak ditiru.
Tahun ini, lanjutnya, Karanganyar mengukuhkan Mufida menjadi pelopor tingkat Jateng karena kiprahnya menjadi guru TPA bagi kalangan difabel dan kelompok lainnya.
“Semua dilibatkan karena kiprahnya untuk ikut dalam program gempur rokok ilegal yang makin marak,”kata dia.(Adv-02)