
DEMAK, Jatengnews.id – Iklim investasi di Kabupaten Demak menunjukkan tren positif dalam lima tahun terakhir. Sejak 2022, target dan realisasi investasi tidak hanya tercapai, tetapi juga consistently melampaui 100 persen. Sejumlah pabrik skala besar telah berdiri, memberikan efek berantai (multiplier effect) terhadap pertumbuhan ekonomi lokal.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Demak, Umar Surya Suksmana, mengatakan bahwa hingga pertengahan 2025, sebanyak 54 pabrik besar telah berdiri di wilayah tersebut.
Baca juga : Jateng Dorong Investasi Pengelolaan Sampah, Target Mulai 2025
“Setelah tahun 2022, ada 7 pabrik besar yang masuk ke Demak. Tahun 2023 bertambah 9 pabrik, tahun 2024 sebanyak 6 pabrik, dan hingga Juni 2025 sudah ada 5 pabrik yang mulai beroperasi,” ujar Umar saat ditemui di kantornya, Senin (21/7/2025).
Pabrik-pabrik tersebut tersebar di berbagai sektor, mulai dari tekstil, makanan, kosmetik, sepatu, motor listrik, hingga bahan bangunan. Beberapa industri yang masuk tahun ini antara lain penyempurnaan benang, beton siap pakai, dan kemasan kertas.
Umar juga menyoroti perkembangan kawasan industri Jateng Land di Demak yang dinilai sangat pesat. Hingga 2025, tercatat 24 perusahaan telah beroperasi di kawasan ini, dan ditargetkan bertambah menjadi 36 perusahaan pada 2026.
“Investornya berasal dari berbagai sektor seperti garmen, plastik, baja, tas, hingga kosmetik. Insyaallah tahun ini masih banyak yang akan masuk,” tambahnya optimis.
Namun demikian, Umar mengungkapkan bahwa banjir rob dan minimnya ketersediaan air bersih masih menjadi kendala utama yang menghambat masuknya investasi asing.
“Ada investor dari Rusia dan Amerika yang sudah survei ke Demak. Tapi karena saat itu terjadi banjir dan kemacetan, mereka akhirnya mundur,” ungkapnya.
Meski demikian, pemerintah daerah telah berupaya mengatasi persoalan tersebut. Salah satunya dengan dikantonginya Surat Izin Pengusahaan Air Tanah (SIPA) oleh pengelola Jateng Land, sebagai langkah untuk memastikan suplai air bersih di kawasan industri.
Capaian Investasi Melebihi Target
Dari sisi angka, capaian investasi di Demak tergolong impresif:
2022: Target Rp1,035 triliun, realisasi Rp3,09 triliun (299%)
2023: Target Rp3,2 triliun, realisasi Rp3,51 triliun (110%)
2024: Target Rp3,2 triliun, realisasi Rp3,95 triliun (124%)
2025: Target Rp4,44 triliun, realisasi hingga Juni mencapai Rp2,41 triliun (54%)
Realisasi tersebut terdiri dari Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), dengan dominasi PMA yang terus meningkat.
Umar menambahkan, peningkatan investasi juga memberi dampak langsung kepada masyarakat. Tidak hanya membuka lapangan kerja, tetapi juga mendorong pertumbuhan usaha-usaha kecil seperti kos-kosan, laundry, dan kuliner.
Baca juga : Demak Sambut Investasi Strategis Industri Kosmetik
“Pendapatan Asli Daerah (PAD) ikut meningkat, dan masyarakat merasakan langsung manfaatnya melalui peluang usaha yang tumbuh di sekitar kawasan industri,” pungkasnya. (03)