Beranda Daerah Gubernur Ahmad Luthfi Pastikan Guru Madin di Demak Tetap Terima Insentif

Gubernur Ahmad Luthfi Pastikan Guru Madin di Demak Tetap Terima Insentif

Pemerintah Provinsi, kata dia, telah melakukan kajian dan berkoordinasi dengan Kementerian Agama Jawa Tengah untuk memastikan nama Zuhdi tetap aktif dalam data penerima.

Taj Yasin dan guru madin Demak
Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin ketika menemui guru madin Demak Ahmad Zuhdi beberapa waktu lalu (Foto:pemprov)

SEMARANG, Jatengnews.id   – Pemprov Jateng  memastikan Ahmad Zuhdi (63), guru madrasah diniyah (madin) asal Demak yang sempat viral akibat insiden penamparan murid, tetap menerima haknya sebagai penerima insentif pengajar keagamaan.

Kepastian tersebut disampaikan langsung oleh Subkoordinator Sarana Pendidikan dan Keagamaan Biro Kesra Setda Jateng, Agung Priyono, Selasa (22/7/2025), di Semarang.

“Pak Ahmad Zuhdi tetap akan menerima insentif karena kami pandang ini adalah satu kejadian miskomunikasi. Beliau sudah terdaftar sebagai penerima sejak 2019 dan belum pernah dicoret dari daftar,” ujar Agung saat ditemui di ruang kerjanya.

Baca juga: Gus Miftah Temui Guru Madin Demak, Beri Bantuan Rp25 Juta, Motor, dan Umrah

Menurutnya, insiden tersebut tidak bersifat kekerasan yang dilakukan berulang kali. Pemerintah Provinsi, kata dia, telah melakukan kajian dan berkoordinasi dengan Kementerian Agama Jawa Tengah untuk memastikan nama Zuhdi tetap aktif dalam data penerima.

“Yang dilakukan bukan kekerasan yang disengaja atau berulang. Kami menilai ini lebih pada respons spontan, bukan tindakan sistematis,” tambahnya.

Agung menjelaskan bahwa insentif pengajar keagamaan yang diberikan oleh Pemprov Jateng mencapai Rp1.200.000 per tahun, disalurkan dalam tiga termin. Guru madin seperti Zuhdi juga didaftarkan dalam BPJS Ketenagakerjaan, mencakup jaminan kecelakaan kerja dan jaminan kematian.

“Selain insentif, kami berikan perlindungan asuransi agar mereka mengajar dengan tenang,” ungkap Agung.

Sepanjang tahun 2025, sebanyak 230.830 pengajar keagamaan dari enam agama menerima bantuan tersebut. Rinciannya, dari Islam 225.187 orang, Kristen 4.430, Katolik 475, Hindu 180, Buddha 545, dan Konghucu 13 orang. Total anggaran yang digelontorkan mencapai Rp277 miliar, termasuk biaya operasional petugas.

Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, menegaskan komitmennya untuk terus memperhatikan kesejahteraan guru agama, termasuk yang berada di madrasah-madrasah kecil di pelosok desa.

“Insentif ini adalah bentuk kehadiran negara. Meski belum sebanding dengan perjuangan mereka, kami tetap anggarkan dan akan tingkatkan pada 2026,” kata Luthfi.

Menurutnya, para pengajar keagamaan adalah mitra penting dalam membentuk karakter anak-anak bangsa. “Mereka ini pilar moral. Kita harus jaga dan hargai,” tegasnya.

Sebelumnya, Ahmad Zuhdi menjadi sorotan usai videonya tersebar di media sosial, memperlihatkan momen ia menampar murid. Dalam klarifikasinya, Zuhdi menyebut tamparan itu dilakukan spontan saat mengajar, setelah dirinya terkena lemparan sandal yang dilakukan oleh murid tersebut.

Baca juga: Guru Madin di Demak Didenda Rp25 Juta, Wagub Jateng Turun Tangan dan Beri Perlindungan

“Saya refleks, tidak ada niat menyakiti. Saya langsung minta maaf ke orang tuanya,” ujar Zuhdi.

Namun sebulan setelah kejadian, ia didatangi seseorang yang mengaku dari LSM dan dimintai uang damai sebesar Rp25 juta, disertai ancaman pelaporan ke polisi. Kasus ini pun memantik reaksi publik, hingga akhirnya Wakil Gubernur Taj Yasin turun langsung menemui Zuhdi untuk memberikan edukasi dan perlindungan hukum.

“Pemerintah hadir untuk memastikan guru-guru tidak menjadi korban intimidasi,” kata Taj Yasin saat kunjungan ke Demak.(02)

Exit mobile version