Beranda Daerah Pemkot Semarang Desak Normalisasi Sungai Plumbon Segera Direalisasikan

Pemkot Semarang Desak Normalisasi Sungai Plumbon Segera Direalisasikan

pengajuan anggaran proyek tersebut sebenarnya sudah dilakukan sejak 2024 ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)

Wakil Wali Kota Semarang Iswar Aminnudin
Wakil Wali Kota Semarang Iswar Aminnudin (Foto:kamal)

SEMARANG, Jatengnews.id – Pemkot Semarang terus mendorong percepatan realisasi proyek normalisasi Sungai Plumbon yang melintasi wilayah Ngaliyan hingga bermuara di Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Tugu.

Dorongan ini disampaikan langsung oleh Wakil Wali Kota Semarang, Iswar Aminnudin, pada Rabu (23/7/2025).

Baca juga: Beras Oplosan Merebak, Pemkot Semarang Siap Bertindak

Iswar menyebut bahwa pengajuan anggaran proyek tersebut sebenarnya sudah dilakukan sejak 2024 ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Pihaknya kini tengah intensif menjalin komunikasi dengan instansi terkait agar proyek segera berjalan.

“Karena pada 2024 kan sebenarnya sudah dianggarkan oleh Kementerian PUPR. Sekarang kami sedang intensif berkomunikasi dengan Dinas PU dan BBWS Pemali Juana,” ujar Iswar.

Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya percepatan proyek ini mengingat kondisi Sungai Plumbon yang semakin mengkhawatirkan dan rawan menyebabkan banjir.

“Kami dari Pemkot Semarang mendorong agar normalisasi ini segera direalisasikan. Jangan sampai masyarakat terus-menerus dihantui ancaman banjir,” tegasnya.

Sungai Plumbon sempat menjadi sorotan usai peristiwa banjir pada 4 Februari 2025 lalu. Saat itu, luapan air sungai menyebabkan talut jebol dan banjir merendam sejumlah permukiman warga. Menanggapi kejadian tersebut, Kepala Bidang BBWS Pemali Juana, L.M. Bakti, langsung melakukan survei ke lokasi.

“Struktur bangunannya relatif sudah tua, sehingga sangat rawan untuk rusak atau roboh,” ungkap Bakti saat meninjau lokasi banjir, 5 Februari 2025.

Baca juga: Respon Cepat Pemkot Semarang Tangani Aduan Infrastruktur

Menurutnya, kondisi penyempitan sungai serta banyaknya sumbatan menjadi faktor utama terjadinya banjir. Ia menegaskan bahwa penanganan tidak bisa dilakukan secara manual dan memerlukan bantuan alat berat.

“Penyempitan terjadi di banyak titik. Ada sumbatan, ada pohon-pohon tumbuh di aliran sungai. Semua itu harus diselesaikan dengan alat berat, bukan secara manual,” jelasnya.

Proyek normalisasi Sungai Plumbon menjadi salah satu prioritas Pemkot Semarang dalam mengantisipasi banjir di kawasan barat kota, terutama saat musim hujan. Pemerintah berharap sinergi antara pusat dan daerah dapat segera menghasilkan langkah konkret di lapangan.(02)

Exit mobile version