
TEGAL, Jatengnews.id – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyatakan dukungan terhadap rencana pembentukan Taman Nasional Gunung Slamet.
Kawasan seluas 30.900 hektare itu mencakup lima kabupaten dan diharapkan menjadi model destinasi pendakian bebas sampah di Indonesia.
Hal ini disampaikan Deputi Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Berbahaya dan Beracun KLHK, Ade Palguna Ruteka, saat membuka acara Zero Waste Adventure Camp (ZWAC) 2025 di Permadi Camp Guci, Jumat (1/8/2025).
Baca juga: Gunung Merapi Keluarkan 42 Kali Guguran Lava
“Tujuan utama kita adalah menumbuhkan kesadaran sejak dini bahwa sampah bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tapi semua individu,” tegasnya di hadapan 150 peserta pelajar, mahasiswa, dan komunitas pencinta alam dari berbagai daerah di Jawa.
Kegiatan tahunan yang digagas sejak 2012 oleh Siska Nirmala ini memadukan edukasi pengelolaan sampah dengan praktik langsung di alam terbuka. Peserta diajarkan teknik pendakian ramah lingkungan, mulai dari cara packing, memilah sampah, hingga etika bertualang.
Menurut Ade, keterlibatan pendaki nasional sebagai influencer menjadi bagian dari strategi memperluas jangkauan kampanye zero waste. “Zero waste adventure is possible,” ujarnya.
Di sisi lain, Bupati Tegal Ischak Maulana Rohman mengungkapkan bahwa bersama empat bupati lainnya, pihaknya telah mengusulkan peningkatan status kawasan Gunung Slamet kepada Gubernur Jawa Tengah.
Baca juga:Pemkot Tegal Sambut Kepala Pengadilan Negeri Tegal Baru
Tujuannya untuk menghentikan konversi ilegal hutan lindung menjadi lahan pertanian.
Salah satu peserta, Ulfa (22) dari Wonosobo, mengaku kegiatan ini menyadarkannya akan pentingnya kebiasaan kecil dalam menjaga kebersihan gunung.
ZWAC sebelumnya telah digelar di Curug Layung dan Gunung Merbabu, dan tahun ini menjadikan lereng Gunung Slamet sebagai laboratorium alam edukasi zero waste.(02)