Beranda Daerah Polres Karanganyar Selidiki Dugaan Penyalahgunaan Dana BUMDes di Jumapolo

Polres Karanganyar Selidiki Dugaan Penyalahgunaan Dana BUMDes di Jumapolo

saat ini penyidik baru meminta keterangan dari tiga orang yang terlibat dalam struktur pengelolaan BUMDes tersebut.

Kasat Reskrim Polres Karanganyar, AKP Wikan Sri Kadiyono.(Foto: Iwan)

KARANGANYAR, Jatengnews.id — Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim) Polres Karanganyar tengah mendalami dugaan penyalahgunaan dana Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang terjadi di salah satu desa di Kecamatan Jumapolo. Penyelidikan dilakukan setelah adanya laporan dari masyarakat.

Kapolres Karanganyar AKBP Hadi Kristanto melalui Kasat Reskrim AKP Wikan Sri Kadiyono mengungkapkan, hingga saat ini penyidik baru meminta keterangan dari tiga orang yang terlibat dalam struktur pengelolaan BUMDes tersebut.

Baca juga: Polres Karanganyar Amankan Pengedar Sabu

“Laporan masyarakat tersebut masih kami dalami. Saat ini, kami baru meminta keterangan sejumlah pihak, termasuk sekretaris dan pengawas BUMDes,” ujar AKP Wikan kepada wartawan, Rabu (10/9/2025).

Ia menambahkan, hingga kini pihak kepolisian belum meminta keterangan dari kepala desa setempat.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dispermades) Kabupaten Karanganyar, Sundoro Budi Karyanto, menyatakan bahwa pihaknya belum menerima laporan resmi secara tertulis terkait persoalan yang terjadi pada BUMDes di Desa Jumantoro.

Menurutnya, jika terjadi permasalahan dalam pengelolaan BUMDes, Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dapat menginisiasi Musyawarah Desa (Musdes) guna membahas pertanggungjawaban pengelolaan secara administratif.

Baca juga: Terlibat Kasus Korupsi, Dewan Pengawas BUMDes Berjo Ditangkap

“Sampai saat ini, kami belum menerima laporan adanya Musdes terkait pertanggungjawaban maupun permasalahan yang terjadi di BUMDes tersebut,” tegasnya.

Sundoro juga menambahkan bahwa Dispermades sebenarnya telah melakukan berbagai upaya pembinaan dan penguatan kapasitas kepada pengurus BUMDes di seluruh wilayah Karanganyar.

“Semua sudah kita antisipasi. Kita juga sudah melakukan pelatihan, studi banding, dan berbagai kegiatan lainnya, termasuk fasilitasi penyelesaian jika terjadi masalah,” pungkasnya.(02)

Exit mobile version