Beranda Daerah Unissula Tegaskan Tak Akan Bela Dosen FH yang Terlibat Konflik di RSI

Unissula Tegaskan Tak Akan Bela Dosen FH yang Terlibat Konflik di RSI

Unissula tidak memberikan bantuan hukum kepada dosen FH Muhammad Dias Saktiawan terkait laporan kepada Polda Jateng.

Dekan Fakultas Hukum Unissula, Prof. Dr. H. Jawade Hafidz. (Foto:Kamal)
Juru Bicara Unissula dan Dekan Fakultas Hukum Unissula, Prof. Dr. H. Jawade Hafidz. (Foto:Kamal)

SEMARANG, Jatengnews.id – Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang, tegaskan bahwa pihaknya tidak memberikan bantuan hukum terhadap dosen Fakultas Hukum (FH) Muhammad Dias Saktiawan perihal dirinya yang dilaporkan kepada Polda Jateng.

Sebelumnya telah diketahui bahwa Dias terlibat konflik dengan dokter dias di RSI Sultan Agung pada Jumat (5/9/2025) lalu.

Dekan Fakultas Hukum Unissula, Jawade Hafidz, mengatakan menegaskan tidak ada dosen tetap FH Unissula yang boleh menjadi kuasa hukumnya. Kampus hanya berfokus pada penegakan sanksi etik.

Baca juga : Baznas Jateng-RSIGM Sultan Agung Gelar Operasi Bibir Sumbing Gratis

“Dia punya hak untuk mendapat pendampingan penasihat hukum, tapi kalau ada yang mendampingi, insyaallah itu bukan dosen. Kalau alumni hukum itu biasa. Tapi kalau dia sebagai dosen tetap di Fakultas Hukum saya tidak bisa,” jelas Jawade kepada Jatengnews.id, Kamis (18/9/2025).

Ia menambahkan, larangan tersebut demi menjaga profesionalitas, dan dirinya takut niat baik kampus disalah artikan publik.

“Saya tidak mau niat baik dosen saya itu untuk mendampingi hak-hak hukumnya di sana, dimaknai bermacam-macam oleh pihak lain,” ujar juru bicara Unissula Semarang.

Jawade mengungkapkan, kasus ini sejak awal ditangani Dewan Etik yang dibentuk rektor. Setelah melakukan klarifikasi dengan sejumlah pihak, termasuk Direktur RSI Sultan Agung, dokter obgyn, hingga perawat, dewan etik akhirnya merekomendasikan sanksi berat kepada Dias.

Seperti yang telah diwartakan sebelumnya bahwa Dias telah mendapatkan sanksi skorsing atau pembebasan tugas berkaitan dengan kampus (dosen) selama enam bulan.

Meski demikian, ia mengklarifikasi bahwa keributan di ruang persalinan pada 5 September lalu, dipicu keterlambatan dokter yang ditunggu pasien.

Baca juga : Persika Karanganyar Bermain Tanpa Gol Lawan Persic Cilegon

Dias, yang mendampingi istrinya melahirkan, disebut terpancing emosi saat dokter yang ditunggu baru datang usai persalinan selesai ditangani dokter lain. (03)

Exit mobile version