
KENDAL, Jatengnews.id – Tim PPK Ormawa Kopma Dewantara Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) bersama masyarakat Desa Ngesrepbalong sukses menyelenggarakan tradisi Merti Dusun dan Ngrumati Gempol pada, Minggu (14/9/2025).
Kegiatan ini menjadi bentuk nyata pelestarian warisan budaya sekaligus upaya menjadikan Desa Ngesrepbalong sebagai destinasi wisata budaya.
Merti Dusun digelar sebagai wujud syukur masyarakat kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkah dan kesejahteraan yang diterima. Sementara Ngrumati Gempol dilaksanakan dengan menanam dan merawat pohon gempol, simbol pelestarian alam sekaligus identitas desa.
Rangkaian Acara
Sebelum acara dimulai, masyarakat dan mahasiswa UPGRIS mempersiapkan berbagai kebutuhan, mulai dari penataan lokasi, riasan anak-anak penampil, hingga gunungan hasil bumi serta gamelan pengiring.
Baca juga: KKN UPGRIS Tampilkan Karya UMKM Banyubiru di Merti Bumi Serasi Kabupaten Semarang
Prosesi dimulai pukul 13.00 WIB dengan arak-arakan menuju Lapangan Gempol yang diiringi tabuhan gamelan. Acara dibuka dengan tarian Gambyong, lalu dilanjutkan doa bersama dan kegiatan Ngrumati Gempol di Bendo Limo.
Sejumlah kesenian tradisional turut ditampilkan, seperti tari Geol Denok, tari Kencono Wingko, dan tari Jaranan. Acara sore hari ditutup dengan tradisi Nyerbu Gunungan, yaitu rebutan hasil bumi oleh warga.
Pada malam harinya, masyarakat menikmati pertunjukan jaranan hingga pukul 24.00 WIB di Lapangan Gempol. Sejumlah UMKM lokal juga ikut meramaikan dengan berjualan di lokasi yang disediakan.
Melestarikan Budaya dan Gotong Royong
Ketua PPK Ormawa Kopma Dewantara UPGRIS, Putri Devintha Aprillya, menegaskan kegiatan ini bertujuan memperkuat solidaritas, gotong royong, dan ikatan kebersamaan masyarakat Desa Ngesrepbalong.
Acara turut dihadiri Kepala Desa Ngesrepbalong, Camat Limbangan, perwakilan Dinas Kabupaten Kendal, serta sejumlah tamu undangan dari luar daerah. Kehadiran masyarakat yang memadati lokasi menjadi bukti dukungan terhadap pelestarian budaya lokal.
Dosen pendamping PPK Ormawa Kopma Dewantara UPGRIS, Dr. Maria Ulfah, menyampaikan bahwa pelestarian budaya hanya bisa berjalan jika melibatkan partisipasi aktif masyarakat.
“Pelestarian budaya perlu kesadaran bersama, partisipasi masyarakat, serta dukungan pemerintah desa dan komunitas agar mampu menjadi daya tarik wisata budaya,” tegasnya.
Wisata Budaya Desa Ngesrepbalong
Melalui kegiatan ini, tradisi Merti Dusun dan Ngrumati Gempol diharapkan tidak hanya menjadi agenda tahunan, tetapi juga ikon wisata budaya yang mampu menarik wisatawan sekaligus memperkuat identitas lokal. (01).