Beranda Daerah 1596 SPPG di Jateng Baru 84 Kantongi SLHS, BGN Beri Waktu Sebulan

1596 SPPG di Jateng Baru 84 Kantongi SLHS, BGN Beri Waktu Sebulan

Dari 1.596 dapur SPPG penyedia Makan Bergizi Gratis (MBG) di Jateng, baru 84 dapur yang memiliki sertifikat laik higiene dan sanitasi.

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dandan Hidayana bersama Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ahmad Luthfi. (Foto:Kamal)

SEMARANG, Jatengnews.id – Badan Gizi Nasional (BGN) menargetkan seluruh dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Jawa Tengah segera mengantongi Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) dalam waktu satu bulan ke depan.

Dari 1.596 dapur SPPG penyedia Makan Bergizi Gratis (MBG) di Jateng, baru 84 dapur yang memiliki sertifikat laik higiene dan sanitasi.

Baca juga: Pemprov Usulkan MBG via Kantin Sekolah, Ditolak BGN

Kepala BGN Dandan Hidayana menegaskan pihaknya akan mempercepat proses sertifikasi dengan melibatkan sejumlah instansi teknis terkait.

“Untuk SPPG yang sudah beroperasi, dalam waktu satu bulan harus segera dilengkapi SLHS-nya,” tegas Dandan dalam rapat koordinasi bersama seluruh SPPG Jawa Tengah di GOR Jatidiri, Semarang, Senin (6/10/2025).

Dandan menjelaskan, SPPG yang baru akan diwajibkan mengantongi SLHS sebelum beroperasi.

“Kalau SPPG yang baru, tidak bisa langsung beroperasi sebelum SLHS-nya selesai. Sementara yang sudah berjalan, kita percepat sertifikasinya dengan standar yang sama,” ujarnya.

Untuk memastikan penerapan standar higienis berjalan optimal, BGN menggandeng Dinas Kesehatan dan Dinas Lingkungan Hidup.

“Pengawasan akan dilakukan secara rutin oleh dinas kesehatan melalui Kementerian Kesehatan,” jelasnya.

BGN menargetkan total 3.200 dapur SPPG dapat beroperasi di Jawa Tengah dalam waktu dekat.

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi membenarkan bahwa baru 84 SPPG yang sudah tersertifikasi laik higiene.

“Ada 84 yang sudah punya SLHS. Ke depan akan kita masifkan agar dinas provinsi menggerakkan dinas kabupaten dan kota untuk segera merealisasikan,” paparnya.

Luthfi menambahkan, penerapan SLHS bukan sekadar formalitas, melainkan upaya menjaga kebersihan dan keamanan pangan bagi masyarakat penerima program MBG.

Senada, Sekretaris Tim Satgas Percepatan Makan Bergizi Gratis (MBG) Jateng, Sujarwanto Dwiatmoko, menekankan pentingnya aspek higienitas dalam penyediaan makanan.

Baca juga: Tidak Sesuai SOP, Mitra SPPG Terancam Sanksi Tegas

“Rata-rata kasus keracunan disebabkan karena kurang higienisnya masakan. Maka higienitas ini harus menjadi perhatian utama,” ujarnya.

Sujarwanto memastikan pihaknya akan terus mendorong percepatan sertifikasi di seluruh dapur SPPG di Jateng.

“Jumlah SPPG terus bertambah. Yang penting mereka memahami bagaimana mencapai standar higienis, dan segera memenuhi persyaratan SLHS,” tandasnya.(02)

Exit mobile version