Beranda Daerah Komisi D Sidak SPPG Tawangmangu, Pengelola Minta Maaf atas Kasus Keracunan Siswa

Komisi D Sidak SPPG Tawangmangu, Pengelola Minta Maaf atas Kasus Keracunan Siswa

sidak dilakukan untuk memastikan pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG), mulai dari pemilihan bahan, proses memasak hingga penyajian.

Komisi D saat sidak ke SPPG Tawangmangu. (Foto:ist)

KARANGANYAR, Jatengnews.id – Komisi D DPRD Kabupaten Karanganyar melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Sekolah Pengelola Program Gizi (SPPG) Tawangmangu, Jumat (10/10/2025), menyusul dugaan keracunan massal yang dialami 105 siswa dari lima sekolah di wilayah tersebut.

Ketua Komisi D DPRD Karanganyar, Ali Akbar, mengatakan sidak dilakukan untuk memastikan pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG), mulai dari pemilihan bahan, proses memasak hingga penyajian.

Baca juga: 32 Pelajar Tawangmangu Keracunan Usai Santap MBG

“Dari hasil penjelasan pihak SPPG, seluruh proses sudah dilakukan dengan baik. Namun mereka tidak mengetahui bahwa menu nasi goreng yang disajikan tiba-tiba memiliki bau yang kurang sedap,” ujar Ali Akbar usai sidak.

Ali menegaskan, kejadian ini menjadi pelajaran penting agar SPPG lebih disiplin dalam menerapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) MBG.

“Harapan kami, ke depan Karanganyar bisa benar-benar nol kasus keracunan,” tegasnya.

Ali juga menyebut, SPPG berkomitmen memperbaiki sistem dan tata laksana program.

“Selama dua minggu ke depan, mereka akan menjalani evaluasi besar yang diarahkan oleh BGN, agar kejadian serupa tidak terulang,” imbuhnya.

Sementara itu, penanggung jawab SPPG Tawangmangu, Harjanto, menyampaikan permohonan maaf kepada para orang tua dan pihak sekolah.

“Kami memohon maaf kepada wali murid dan guru. Ini menjadi pelajaran penting bagi kami agar ke depan lebih berhati-hati lagi,” ujarnya.

Baca juga: Jumlah Pelajar Keracunan MBG Karanganyar Bertambah 66 Orang

Terkait penyebab pasti keracunan, Harjanto masih menunggu hasil uji laboratorium dari Dinas Kesehatan Karanganyar.

“Dalam satu atau dua hari ke depan hasil uji lab akan keluar. Dugaan sementara, sebagian nasi goreng memang agak basi karena kelalaian kami dalam pengemasan,” pungkasnya.(02)

Exit mobile version